Beda Pandangan dengan Dedi Mulyadi, Bupati Pemalang Malah Menganjurkan Study Tour

Karena lewat study tour, sambungnya, dunia pariwisata bisa menggeliat dan pendapatan asli daerah (PAD) suatu wilayah bisa bertambah.

Oleh karena itu, dirinya berbeda dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM) tentang larangan melakukan study tour bagi sekolah-sekolah yang ada di Jawa Barat.

BACA JUGA:Keseruan Halal Bihalal Temu Sedulur NIP 380

BACA JUGA:Sudah Berlangsung Puluhan Tahun, Warga Desa Cipakem-Cipedes Hilir Mudik Lewati Sungai

"Ya kalau kami ingin menggairahkan ekonomi juga, salah satunya lewat study tour," ungkap Anom.

Anom menjelaskan, kegiatan study tour harus bisa dinikmati oleh semua siswa.

Oleh karena itu, dirinya menekankan biaya untuk kegiatan study tour jalan sampai memberatkan orang tua siswa.

"Kembali untuk murid atau orang tua, jangan berkecil hati, tetap kita ada kebersamaan, kekeluargaan untuk bisa melaksanakan study tour. Bagi panitia tetap mengakomodir bagi keluarga atau pihak-pihak yang tidak mampu, untuk tetap bisa melaksanakan study tour bersama-sama," paparnya.

BACA JUGA:Beli Logam Mulia di BSI Bebas Antre, Ada Produk Cicil Emas

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Dana Desa Cipaku Majalengka, Pelaku Bisa Lebih dari Satu

Disinggung mengenai kecelakan yang sering menimpa rombongan wisatawan, Anom meminta pelaku biro perjalanan untuk melakukan sortir terhadap armada bus yang digunakan.

Karena menurutnya, keselamatan wisatawan menjadi hal yang wajib dipenuhi oleh pelaku biro perjalanan.

"Aman, safety itu nomor satu. Kemarin saya minta pelaku-pelaku wisata, untuk mensortir kendaraan bus yang berumur untuk bisa diseleksi dengan baik lagi. Persyaratan-persyaratan harus dipenuhi, sehingga safety nomor satu," pintanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Industri Tour & Travel (GAPITT), Nana Yohana SSos, menilai, apa yang dilakukan Bupati Pemalang merupakan langkah yang perlu diikuti oleh kepala daerah lain.

BACA JUGA:Progres Satpol PP Jabar Bongkar Hampir Seluruh Wahana Hybisc Fantasy

Sumber: