Tekan Angka Kemiskinan, 5 Kepala Daerah dan Swasta Tandatangi MoU

Sementara itu, Walikota Cirebon, Effendi Edo dalam kesempatan tersebut, didampingi Sekretaris Daerah, Agus Mulyadi.

Walikota Cirebon menegaskan, bahwa penandatanganan MoU ini menjadi langkah awal penting dalam membangun ekosistem yang mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kelompok rentan. 

Ia menyebutkan, kemiskinan sebagai persoalan struktural yang membutuhkan pendekatan sistemik dan kolaboratif.

BACA JUGA:2.000 KPM di Brebes Keluar dari Jerat Kemiskinan, Siap Hidup Mandiri

"Tugas kita bukan hanya menyalurkan bantuan, tetapi membangun sistem yang memberi kesempatan bagi masyarakat miskin untuk berdaya. Skema SCLSC kami pandang sebagai alternatif solusi konkret untuk memperkuat rantai nilai pertanian hingga ke pasar," ujar Effendi Edo.

Menurutnya, posisi geografis Kota Cirebon yang strategis, sebagai simpul antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, membuka peluang besar untuk menjadikan Cirebon sebagai pusat perekonomian.

Pengolahan, distribusi, dan perdagangan hasil pertanian dari wilayah sekitar seperti Brebes, Indramayu, dan Kuningan, dipastikan bakal melewati Cirebon.

Hal ini sejalan dengan semangat menciptakan nilai tambah dari sektor hulu hingga hilir.

Lebih lanjut, Walikota Edo menjelaskan, nota kesepahaman ini diharapkan membawa tiga manfaat utama, yakni pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin melalui koperasi, peningkatan efisiensi serta nilai tambah produk pertanian, dan pembangunan berkelanjutan berbasis sumber daya lokal. 

Program ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketimpangan sosial.

Edo mengajak seluruh pihak untuk menyalakan semangat pembangunan dari wilayah pinggiran, seraya mengutip pesan Bung Hatta "Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tetapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa."

"Mari kita nyalakan lilin itu, dari Brebes hingga Cirebon, agar sinar pembangunan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ajaknya.

Sumber: