Menko Teten: 8,6 Juta Pelaku Usaha Sudah Terima Manfaat BPUM
HINGGA 5 Mei 2021, sebanyak 8,6 juta pelaku usaha mikro menerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari Pemerintah. Jumlah itu setara dengan 88 persen dari target penyaluran tahun ini yang dipatok 9,8 juta pelaku usaha mikro.Hal itu disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (6/5) kemarin.
Teten mengatakan, akan berusaha menuntaskan penyaluran BPUM tersebut sebelum Hari Raya Idul Fitri.“Sampai lebaran kita akan terus tingkatkan dan supaya 9,8 juta pelaku UKM bisa segera tercapai,” jelas Teten.Program lainnya yang juga bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3 persen. Menurut Teten,
program tersebut sangat diminati masyarakat. Hal itu bisa dilihat dari animo masyarakat yang mengajukan subsidi bunga KUR tersebut cukup tinggi.“Subsidi bunga KUR sebesar 3 perse ini sampai akhir tahun Desember. Saya kira Saya sudah mendapat laporan teman Himbara sekarang KUR kredit paling diminati di perbankan,” tuturnya.Teten menambahkan, program pemerintah tersebut terbukti cukup tepat untuk menjaga UMKM untuk bisa bertahan dari situasi pandemi covid-19.
Ia berharap, dengan efektifitas pengakuran program-program tersebut, ekonomi bisa lebih cepat pulih.“Kita lihat buktinya, pertama pertumbuhan ekonomi mulai membaik -2,19 persen di kuartal IV tahun lalu menjadi -0,74 persen di kuartal I tahun ini. Ini ditopang dari belanja pemerintah dan konsunsi rumah tangga yang semkin membaik,” tuturnya.Sebagai informasi, dari hasil survei BRI Micro & SME Indeks (BMSI Q1-menunjukkan Indeks Kepercayaan pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) terus meningkat dari 126,8 di Q3 2020 menjadi 136,3 di Q4 2020.
“Kalau kita lihat survei BPS, Covid-19 berdampak pada 84,2 persen UMK yang mengalami penurunan pendapatan, lebih dari 80 persen mengalami penurunan permintaan; 42 persen memberhentikan sebagian pekerja; dan 46,5-52,3 perse mengurangi biaya utilitas termasuk listrik, gas, air, komunikasi,” ungkapnya.Teten memastikan penyelamatan sektor UMKM menjadi perhatian serius pemerintah untuk mencegah bertambahnya angka pengangguran dan kemiskinan.
Di dalam program PEN 2020, UMKM mendapat porsi cukup besar, yakni sekitar Rp123,46 triliun atau 20 persen dari total anggaran PEN. Di 2021, Anggaran PEN untuk dukungan UMKM dan koorporasi dianggarkan sebesar Rp191,13 triliun atau 27 persen dari total pagu anggaran.BPUM, kata Teten, juga mendapat respon positif dari penerima program tercatat dari hasil survei dari sampel yang didapatkan oleh KemenkopUKM dan TNP2K, menyatakan penggunaan dana Banpres produktif yaitu 88,5 persen digunakan untuk pembelian bahan baku dan 23,4 persen digunakan untuk pembelian alat produksi.
Sebesar 53,50 persen penerima program tidak memiliki pekerjaan lain selain menjadi pelaku usaha mikro.Tercatat angka penangguran terbuka mulai turun dari 7,07 persen di Agustus 2020 menjadi 6,26 persen di Februari 2021. “Artinya dunia usaha kembali bergeliat dan mulai pulih,” pungkasnya. (git/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: