Apakah Ekonomi Indonesia Terdongkrak dengan Harga Batu Bara Melonjak??

Apakah Ekonomi Indonesia Terdongkrak dengan Harga Batu Bara Melonjak??

HARGA komoditas batu bara terus mengalami kenaikan, khususnya sejak awal 2021 ini. Banyak yang percaya, kondisi ini adalah kebangkitan komoditas batu bara, seperti halnya tahun 2008 silam. Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri, Dendi Ramdani mengatakan, kondisi saat ini bisa disebut mirip dengan kondisi saat krisis ekonomi 2008. Hanya saja, ada beberapa hal yang patut dicermati, yaitu posisi permintaan dan penawaran, serta faktor stimulus negara maju.

“Memang ada beberapa komoditas alami peningkatan permintaan, seperti batubara dan nikel. Tapi ada juga yang produksinya terganggu seperti crude palm oil (CPO) akibat kondisi di Malaysia dan Australia,” ujar Dendi dalam paparan virtual, Rabu (19/5).

Kemudian untuk faktor stimulus negara maju, menurutnya jika dibandingkan dengan 2008, stimulus AS saat ini lebih besar tiga kali lipat. Ini mendorong banjirnya likuiditas dan mengalir ke komoditas.

“Tapi kalau disimpulkan super boom commodity ya saya kira tidak, ini karena likuiditas dolar banyak,” tuturnya.

Selain itu, kondisi China juga menurutnya berbeda dibanding tahun 2008, dimana ketua itu ekonomi China sedang tumbuh tingi-tingginya dan membutuhkan banyak sekali komoditas.

“Kondisi sekarang, secara real demand sebetulnya nggak terlalu besar untuk angkat harga semakin tinggi batu bara di atas 100 ya,” ungkapnya.

Dendi memperkirakan, kenaikan harga komoditas hanya berlaku singkat, maksimal hingga 2022. Setelahnya, harga komoditas akan masuk fase normal.

“Akan terus naik sampai 2022, tapi mungkin setelah itu turun lebih rendah,” pungkasnya. (fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: