Sejarah Prabu Siliwangi, Pernah Jadi Raja di Kapetakan Cirebon Sebelum Memimpin Majalengka
Sejarah Prabu Siliwangi yang sempat memimpin beberapa kerajaan sejak masa muda.-ist/kolase/ilustrasi-radarcirebon.com
Radarcirebon.com, CIREBON – Sejarah Prabu Siliwangi adalah perjalanan kepemimpinan yang dimulai dari kerajaan-kerajaan kecil. Tidak hanya kebesaran dan kejayaan Kerajaan Pajajaran dan Sunda.
Dalam catatan sejarah, Prabu Siliwangi baru memimpin Kerajaan Pajajaran dan menyatukannya dengan Galuh di usia 81 tahun hingga akhir hayatnya.
Catatan sejarah juga menyebutkan bahwa Prabu Siliwangi berkuasa kurang lebih 39 tahun lamanya dan memimpin Kerajaan Sunda yang beribukota di Pakuan Pajajaran.
Pada masa kepemimpinannya, kerajaan mencapai masa keemasan dan kejayaan. Baik dalam kehidupan masyarakat hingga kemajuan secara infrastruktur pertahanan juga ekonomi.
BACA JUGA:Puluhan Truk Ditilang di Gate Tol Palimanan, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Dugaan Rekayasa Baku Tembak Polisi, Bharada E Sebut Diperintah Atasan
Di masa muda, Prabu Siliwangi dikenal sebagai pengembara. Kehidupannya kerap keluar masuk hutan dan melakukan penjelajahan ke berbagai wilayah.
Karena itu, tidak perlu heran bila Prabu Siliwangi memiliki kemampuan bertarung yang mumpuni juga menguasai berbagai kawasan hutan di Pulau Jawa.
Di wilayah Cirebon, sejarah Prabu Siliwangi menarik untuk dikupas, lantaran banyak jejak yang ditinggalkan. Termasuk memimpin kerajaan di Kapetakan, Kabupaten Cirebon.
Di masa muda itulah, dia sudah terkenal memiliki ketangkasan yang melebihi orang-orang pada umumnya. Sejarah mencatat, Prabu Siliwangi kemudian menikah.
BACA JUGA:Manajer BCL Tersangka, Akui Mengonsumsi Narkoba Sejak 2021
Pernikahan pertama itu, dengan Nyi Ambetkasih, putri pamannya sendiri yang bernama Ki Gedeng Sindangkasih yang merupakan putra dari Mahaprabu Niskala Wastu Kencana.
Keluarga pamannya ini, berasal dari Keraton Surantaka. Berdasarkan Buku Hitam Putih Pajajaran yang ditulis Ferry Taufiq El Jaquene, Keraton Surantaka berlokasi di Desa Kedaton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: buku hitam putih pajajaran