Sejarah Prabu Siliwangi, Pernah Jadi Raja di Kapetakan Cirebon Sebelum Memimpin Majalengka
Sejarah Prabu Siliwangi yang sempat memimpin beberapa kerajaan sejak masa muda.-ist/kolase/ilustrasi-radarcirebon.com
Atau saat ini masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon. Di situlah, berdasarkan catatan sejarah Prabu Siliwangi muda bertakhta.
Takhta Keraton Surantaka diberikan saat Ki Gedeng Sindangkasih wafat. Prabu Siliwangi kemudian ditunjuk menjadi penggantinya.
BACA JUGA:Geng Motor di Kabupaten Majalengka Keroyok Warga hingga Tewas, Lihat Benderanya
BACA JUGA:Kutukan Aaron Chia/Soh Wooi Yik Berlanjut Usai Dibantai Wakil Tuan Rumah
Keberadaan Keraton Surantaka sangat penting ketika itu. Sebab, menjadi pengendali saham di Pelabuhan Muara Jati dan berbatasan dengan Kerajaan Sing Apura.
Dalam perjalanannya, Prabu Siliwangi juga sempat memimpin Kerajaan Sindangkasih yang saat ini wilayahnya berada di dalam administratif Kabupaten Majalengka.
Kemudian melakukan beberapa kali pernikahan dengan sejumlah wanita. Termasuk karena adanya faktor perjodohan.
Tidak berhenti di situ, Prabu Siliwangi juga dinobatkan sebagai Raja Kerajaan Galuh yang berada di Kawali. Sekarang menjadi Kabupaten Ciamis.
BACA JUGA:Sidang Mas Bechi Jombang Didatangi Kompolnas RI, Ini Alasannya
BACA JUGA:Pelaku UMKM dan Masyarakat Semakin Go Digital
Dia mendapatkan mandat dari ayahnya Prabu Dewa Niskala untuk memimpin kerajaan. Tidak berhenti di situ, Sri Baduga Maharaja kemudian menerima mandat kedua dari mertuanya Prabu Susuk Tunggal.
Sri Baduga Maharaja diriwayatkan menerima mandat untuk memimpin Kerajaan Sunda. Di sinilah kemudian Prabu Siliwangi mencatatkan sejarah dengan menyatukan Kerajaan Galuh dan Sunda.
Kemudian memindahkan ibu kota negara dari Kawali ke Pakuan Pajajaran, hingga kerajaan itu kerap disebut Kerajaan Pajajaran. Padahal sesungguhnya bernama Kerajaan Sunda.
Karena keberhasilannya menyatukan dua kerajaan tersebut, Prabu Siliwangi mendapatkan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
BACA JUGA:Geng Motor di Majalengka Keroyok Warga hingga Tewas, Cuma Gara-gara Senggolan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: buku hitam putih pajajaran