Sumur Artesis Kedungkrisik Selatan Jadi Percontohan, Iuran Rp1.000 Bebas Kekeringan
Sumusr artesis Kedungkrisik Selatan, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon. Foto:-Azis Muhtarom-Radar Cirebon
Sisanya untuk operasional kebutuhan perawatan, dan kas koperasi. Yang hasilnya digunakan untuk peningkatan fasilitas, dan pembelian sarana prasarana.
Misalnya, beberapa waktu lalu, mesin pompa sumur berkapasitas 3 PK pernah rusak, pengelola terpaksa membeli yang baru seharga Rp20 jutaan.
Belum lagi, ketika ada penyambungan baru dan penggantian meteran air yang diminta oleh warga pelanggan.
BACA JUGA:Bola Voli Pasir Pertama Kali Dipertandingkan di Popkota Cirebon 2022, Begini Harapan KOP
Peralatan teknis seperti itu, diadakan dari yang kas selisih dari omset pendapatan dan kebutuhan opersional bulanan.
Kemudian, hasil kesepakatan warga dan pengelola, dibuat sumur baru sedalam 30 meteran plus tandon penampungan air tambahan, untuk menambah debit air pada reservoir artesis.
Karena sumur artesis bawaan dengan kedalaman 70 meter, debit airnya perlu ditambah karena pelanggan juga jumlahnya semakin banyak, sehingga aliran air ke rumah-rumah pelanggan terap lancar.
“Omzet segitu (R8 jutaan), kalau penagihannya lancar semua. Ini saja ada yang 20 bulan nunggak. Kami mau tegas-tegasan nggak enak karena sama tetangga. Nanti kami rapatkan lagi sama RW dan perwakilan warga, baknya seperti apa buat menyikapi pelanggan seperti ini,” tuturnya.
BACA JUGA:Kekurangan Timnas U-19 Indonesia Dibongkar Alfriyanto Nico, Simak Penjelasan Shin Tae Yong
Menurutnya, pengelolaan air artesis di RW 06 ini bahkan sampai ingin dijadikan studi banding dari lingkungan lainnya.
Sebab dalam membentuk pengelola yang profesional dan amanah serta me imbuh kan kesadaran warga ini, terus disuport pengurus RT dan RW, serta tokoh masyarakat setempat H Suharto dan anggota DPRD Een Rusmiyati.
“Sebetulnya kalau pengelolaan sih, cukup mudah asalkan kitanya amanah, cukup ada yang manaje administrasi dan yang bagian teknis. Yang harus dibangun itu kesadaran warganya, karena kita Haris saling mendukung,” ujarnya.
Menurutnya, dengan usia fasilitas di sumur artesis ini yang sudah cukup lama, beberapa sarana prasarananya memerlukan peremajaan.
Namun, karena kondisi yang masih pas-pasan, maka dikakukan bertahap saat ada pemeliharaan.
“Kecuali jika memungkinkan, kami ingin mengajukan bantuan ke pemerintah buat peremajaan sarprasnya. Karena ini kan buat kepentingan umum masyarakat luas,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: