Cerita Muzaki, Korban Tragedi Kanjuruhan, Remaja yang Terinjak-injak Alhamdulillah Selamat
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, saksi sejarah kelam tragedi Sabtu malam 1 Oktober 2022. Foto: -Ridho Abdullah-JPNN.com
Mata perih dan bingung mencari jalan keluar, membuat dia dengan rekan-rekan lainnya ikut berbondong-bondong mencari pintu keluar, hingga menumpuk di pintu 12 di stadion itu.
Apesnya saat kejadian dia sempat terjatuh dan terinjak-injak orang-orang di atasnya. Tangan kanan Muzaki menjadi korban hingga memar. Dokter menyebutnya dislokasi.
Muzaki harus berjuang keras mencari celah keluar. Syukurnya, dia berhasil kendati tangannya mengalami luka dan pelipisnya berdarah.
BACA JUGA:Pembunuhan 1 Keluarga di Lampung, Berlangsung Selama 1 Jam
BACA JUGA:Kuburan Massal Hutan Plumbon, Tempat Pembantaian yang Dituduh Anggota PKI
Yang ada di pikiran Muzaki saat itu adalah mencari pertolongan. Dia mendatangi polisi yang ada di dekatnya, meminta tolong dan diantarkan ke ruang perawatan di rumah sakit.
Muzaki sudah tidak tahu lagi bagaimana teman-temannya. Suasana di stadion saat itu mencekam. Dia pun bersyukur langsung mendapatkan perawatan tim medis saat itu.
Sudah agak reda, malam berganti dini hari, keluarganya yang ada di Blitar akhirnya diberi kabar. Hingga kemudian, kedua orang tuanya menyusul ke Malang.
Hujan tangis juga mewarnai pertemuan dengan orang tuanya.
BACA JUGA:Rumah Makan Omah Carkonah di Pekalongan, Pesepeda Cirebon Rela Gowes 130 Km
BACA JUGA:Rizky Billar Talak Lesti Kejora, Masih Boleh Hubungan Suami Istri, Malamnya Ini yang Terjadi
Orang tua Muzaki tidak menyangka Tragedi Kanjuruhan menyebabkan korban begitu banyak, hingga ratusan orang.
Ibunya keberatan
Rina Wahyuni, ibunda Muzaki, awalnya resah dengan rencana kepergian anaknya yang pamitan hendak menonton laga Arema FC dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.
Cuaca di Blitar hujan deras. Sebagai itu, Rina khawatir dengan kondisi Muzaki jika tetap nekat berangkat ke Malang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com