Cerita Muzaki, Korban Tragedi Kanjuruhan, Remaja yang Terinjak-injak Alhamdulillah Selamat

Cerita Muzaki, Korban Tragedi Kanjuruhan, Remaja yang Terinjak-injak Alhamdulillah Selamat

Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, saksi sejarah kelam tragedi Sabtu malam 1 Oktober 2022. Foto: -Ridho Abdullah-JPNN.com

Radarcirebon.com, BLITAR - Korban tragedi Kanjuruhan Muzaki mengungkap cerita saat dirinya terinjak-injak dalam peristiwa kelam di Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober lalu.

Ya, masih banyak cerita yang tersisa dari tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sebanyak 131 orang dan ratusan korban lainnya dirawat di rumah sakit akibat mengalami luka-luka.

Salah satu cerita pada malam kelam itu diungkap oleh Muzaki, korban yang masih remaja selamat setelah sempat terinjak-injak dalam tragedi Kanjuruhan.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pasca laga Arema FC versus Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022, satu dari ratusan korban selamat adalah seorang remaja bernama Muhammad Muzaki Maksum.

BACA JUGA:Lucky Hakim Dipanggil DPRD Indramayu Besok: Alhamdulillah Dijawab Juga Tantangan Saya

Dia berusia 19 tahun, kini tinggal di Desa Sumberejo, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar. Muzaki kini masih tergolek lemah dengan tangan dan pelipis diperban akibat luka.

Seperti dilansir JPNN dari Antara. Masih lekat dalam ingatan Muzaki peristiwa 1 Oktober 2022 itu. Dengan penu semangat, dia dengan enam rekannya berangkat ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Pertandingan tim kebanggaannya Arema FC melawan Persebaya sudah dinanti-nantikan. Dia berharap Arema menang di pertandingan itu.

Muzaki memang penggemar sepak bola, terutama dia adalah Aremania. Dia selalu menonton tim kebanggaannya Arema FC jika berlaga.

BACA JUGA:Milad ke-6 Laskar Agung Makan Ali Nuswantara Cirebon, Ada Pentas Seni di Alun-alun Sangkala Buana

Jauhnya jarak antara rumahnya di Kabupaten Bllitar ke Kabupaten Malang, tak menyurutkan semangat untuk melihat langsung dan memberi dukungan penuh pada tim Singo Edan itu bertanding.

Pada 1 Oktober 2022 sore, dia dengan rekan-rekannya berangkat dari Blitar. Dengan naik motor, hujan pun diterobos hingga sampai ke lokasi stadion.

Awal pertandingan hingga selesai, Muzaki mengakui sangat menikmati. Kendati agak kecewa karena tim kebanggaannya kalah, dia hanya bisa memberikan dukungan agar timnya bangkit lagi.

Suasana mencekam justru datang setelah pertandingan, setelah gas air mata menghujani area Stadion Kanjuruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com