Ratu Pantai Utara Dewi Lanjar dan Kisah Putri Cantik Jelita Dewi Roro Kuning

Ratu Pantai Utara Dewi Lanjar dan Kisah Putri Cantik Jelita Dewi Roro Kuning

Ilustrasi sosok Dewi Lanjar, Ratu Pantai Utara Jawa. -Ist-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Kisah Ratu Pantai Utara, Dewi Lanjar selama ini tidak banyak diceritakan. Terutama bila dibandingkan dengan Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul.

Padahal Dewi Lanjar dalam cerita rakyat masyarakat di pesisir, dikenal sebagai Ratu Pantai Utara Jawa. Sebuah kawasan yang tidak kalah luas.

Bila Nyi Roro Kidul memiliki istana gaib yang berada di Pantai Selatan dan diyakini berada di Pelabuhan Ratu. Dewi Lanjar juga memiliki pusat kerajaan gaib.

Diyakini, Dewi Lanjar sang Ratu Pantai Utara memiliki kerajaan gaib yang berpusat di Pantai Slamaran, Kabupaten Pekalongan.

BACA JUGA:Asal Usul Nama Gunung Ciremai, Dulu Bernama Gunung Gede, Diganti Wali Songo

BACA JUGA:Innalilahi! Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Malang Bertambah

Karenanya, kisah Dewi Lanjar sangat populer di Kabupaten Pekalongan. Khususnya bagi masyarakat pesisir. Yang juga menjadi asal usul dari sang dewi.

Dikisahkan bahwa Ratu Pantai Utara, Dewi Lanjar adalah seorang gadis cantik bernama Dewi Roro Kuning yang semasa hidup mengalami penderitaan cukup berat.

Kemudian Dewi Roro Kuning menikah di usia sangat muda. Namun, suaminya meninggal dunia. Sehingga sudah menjadi janda pada usia yang terbilang belia.

Karena menjadi janda di usia muda dan belum memiliki anak, sebutan Lanjar disematkan kepada dirinya. Istilah itu, memang dipakai untuk menyebut wanita muda yang menjadi janda dan belum memiliki anak.

BACA JUGA:Pemprov Jabar Evaluasi Perizinan 46 Pertambangan di Cirebon Raya

BACA JUGA:Gara-gara Konten Rumah Horor, 10 Youtuber Bandung Dilaporkan ke Polisi

Setelah suaminya meninggal dunia, Dewi Roro Kuning dirundung duka yang tanpa henti. Sehingga dia memutuskan untuk meninggalkan tempat tinggalnya yang daerahnya tidak diketahui.

Pada perjalanan itu, Dewi Roro Kuning tiba di muara Sungai Opak. Lantas bertemu dengan Raja Mataram Panembahan Senopati. Juga bertemu Maha Patih Singaranu.

Waktu itu, Panembahan Senopati dan Maha Patih Singaranu sedang bertapa. Mereka berada di atas Sungai Opak dalam posisi mengapung, bukan di daratan.

Lantas Dewi Roro Kuning bercerita kepada Panembahan Senopati. Dia juga menyatakan tidak akan menikah lagi, kendati banyak pria menaruh hati kepadanya.

BACA JUGA:Inilah 5 Poin Kerja Sama Antara FIFA dan Indonesia untuk Benahi Sepak Bola

BACA JUGA:Arini, Balita Pengidap Apert Syndrom asal Rancaekek Dapat Bantuan Gubernur

Panembahan Senopati lantas memberi nasehat agar Dewi Roro Kuning pergi ke Pantai Selatan untuk menemui Nyi Roro Kidul. Namun perjalanannya tidak mudah.

Bertemu Nyi Roro Kidul, ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Dewi Roro Kuning pun kemudian melakukan pertapaan selama beberapa waktu.

Sehingga akhirnya dia berhasil untuk moksa dan bertemu dengan Nyi Roro Kidul penguasa Pantai Selatan. Usai pertemuan itu Dewi Lanjar lantas menjadi anak buah dari Ratu Pantai Selatan.

Suatu hari, Dewi Lanjar bersama pasukan jin diperintahkan untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiren.

BACA JUGA:1 Tewas dan 2 Luka Dalam Insiden Kecelakaan di Tol Cipali Subang

BACA JUGA:Bunda PAUD Sumedang Raih Penghargaan dari Mendikbudristek

Namun, Raden Bahu tidak terpengaruh semua godaan Dewi Lanjar dan pasukan jinnya. Karena tidak berhasil menunaikan tugas, Dewi Lanjar memutuskan untuk tidak kembali ke Pantai Selatan.

Dewi Lanjar lantas memohon izin kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan.

Hal tersebut disetujui baik oleh Raden Bahu maupun oleh Ratu Kidul. Tepatnya di dekat Sungai Slamaran.

Kemudian, Dewi Lanjar menjadi penguasa dari Pantai Utara. Sementara Nyi Roro Kidul menjadi penguasa di Pantai Selatan Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: