Australia Tidak Mengakui Yerussalem Sebagai Ibukota Israel, Begini Tanggapan PM Yair Lapid
Perdana Menteri Israel, Yair Lapid-Istimewa-
Radarcirebon.com, YERUSSALEM – Perdana Menteri Israel Yair Lapid geram terhadap Australia lantaran pemerintah negeri kangguru memutuskan tidak mengakui Yerussalem sebagai Ibukota Israel.
Sebab, keputusan Pemerintah Australia itu mengubah keputusan pemerintahan sebelumnya.
Dilansir rm.id via fin.co.id, Yair Lapid yang langsung mengkritik balik pihak Australia. Dia menggambarkan langkah itu sebagai tanggapan tergesa-gesa.
BACA JUGA:Hadiri Rakor Kepegawaian Kaltim, Ridwan Kamil Paparkan Resep Jawa Barat Respons Disrupsi Digital
“Kami hanya bisa berharap Pemerintah Australia mengelola hal-hal lain dengan lebih serius dan profesional.”
“Yerusalem adalah Ibu Kota Israel yang abadi, bersatu dan tidak ada yang akan mengubah itu,” tegas Lapid dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantornya.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, telah memanggil Duta Besar Australia untuk mengajukan protes resmi atas keputusan tersebut.
BACA JUGA:WNA Asal Peru Ditangkap Aparat di Bandara Soeta Gegara Bawa 1,2 Kg Kokain Diperutnya
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong mengumumkan perubahan kebijakan pemerintahan terdahulu, dengan membatalkan pengakuan Australia atas Yerusalem Barat sebagai ibukota Israel.
Kepemimpinan PM Anthony Albanese, katanya, akan terus mendorong solusi dua negara, antara Israel dan Palestina dalam menciptakan perdamaian di wilayah itu.
Menurut Penny Wong, status kota itu harus diputuskan melalui pembicaraan damai antara Israel dan Palestina, dan bukan melalui keputusan sepihak.
BACA JUGA:Hakim Tolak Eksepsi Chuck Putranto, Kuasa Hukum: Hakim Kasih 1 Minggu Saja
“Kami tidak akan mendukung pendekatan yang merusak solusi dua negara. Kedubes Australia selalu, dan tetap di Tel Aviv,” tandas dia.
Kendati demikian, Wong menekankan, Australia akan selalu menjadi teman setia Israel. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase