RSD Gunung Jati Menggelar Seminar Kegawatdaruratan Psikiatri

RSD Gunung Jati Menggelar Seminar Kegawatdaruratan Psikiatri

SEMINAR. Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, menggelar Seminar Kegawatdaruratan Psikiatri dan Pembentukan Jejaring Pelayanan Jiwa Wilayah III Cirebon, Kamis (20/10).-Abdullah-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON- Dalam rangka menyambut hari kesehatan jiwa Se-dunia, Kamis (20/10), bertempat diruang Diklat, Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, menggelar Seminar Kegawatdaruratan Psikiatri dan Pembentukan Jejaring Pelayanan Jiwa Wilayah III Cirebon.

Wadir Pelayanan Medis dan Keperwatan, Dr Juliantina Mulus Rahaju MKM mengatakan, kesehatan jiwa tidak terlihat,  tapi dirasakan yang bersangkutan. Begitu juga Mekanisme pertahanan mental seseorang juga berbeda-beda, maka harus memahami kepada orang yang mengalami persoalan kesehatan jiwa.

Melalui seminar ini, kata Juliantina, Kami ingin mengajak tata kelola pelayanan jiwa. Hal hal yang terkait depresi ringan, hasil fase ringan, teman-teman fasyankes (fasilitas layanan kesehatan) bisa merujuk ke kami yang sudah punya dokter spesialis jiwa.

"Kesehatan jiwa akibat Cinta-cinta monyet,  kita punya psikolog untuk membantu," ujar Juliantina.

BACA JUGA:Kecelakaan Tragis di Balongan Indramayu, Warga Blokir Jalan Rusak, Minta Diperbaiki

Pihaknya mengingatkan untuk tidak lupa menata laksana mekanisme pertahanan mental dan jiwa. Saat penanggulangan kesehatan fisik, jangan lupa memperhatikan kesehatan jiwa.

"Semoga kedepan Indonesia lebih sehat lagi jiwa dan ekonominya," harapnya.

Tindak lanjut dari seminar ini, kata Juliantina, diharapkan faskes berhimpun memiliki standar ketentuan mana saja persoalan kejiwaan dirujuk, tidak mungkin semua mengakomodir kasus jiwa, tentu saja harus ada klasifikasinya. Karena gangguan kejiwaan itu ada yang ringan, sedang dan berat. Apalagi kesehatan mental yang ditelantarkan keluarganya. Makanya tidak boleh ada diskriminasi terhadap seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan.

“Kami sangat siap dengan adanya instalasi rawat jalan dan rawat inap membantu menangani kesehatan jiwa, SDM cukup mulai dokter hingga perawat.  Dengan tersedia 26 bad sudah siap, lokasinya sudah ada untuk rawat inap," ujarnya.

BACA JUGA:Eksepsi Ditolak, Begini Respons Kubu Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Disinggung Faktor-faktor penyebab gangguan kejiwaan, biasanya hubungan antar personal dilingkungannya padahal pertahanan mental seseorang itu berbeda-beda.

“Cukup banyak usia produktif yang Terganggu kejiwaannya, usianya antara 15-40 tahun,” pungkasnya.

BACA JUGA:Chevrolet Tiba-tiba Terbakar di Tol Lingkar Timur, Ini Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: