Perlu Dicatat Nih! Membiasakan Konsumsi Minuman Tawar Bisa Bantu Turunkan Resiko Diabetes

Perlu Dicatat Nih! Membiasakan Konsumsi Minuman Tawar Bisa Bantu Turunkan Resiko Diabetes

Agar terhindar dehidrasi saat puasa Ramadhan, Dokter spesialis gizi dr Eva Kurniawati M. Gizi Sp.GK sarankan untuk membagi waktu saat minum.Foto: -Theresa Muth-Pixabay

Radarcirebon.com, JAKARTA – Rutin untuk mengkonsumsi minuman dengan rasa tawar, dipercaya dapat membantu seseorang membatasi asupan gula harian.

Sehingga, hal ini mampu menurunkan risiko obesitas dan terkena penyakit tidak menular seperti diabetes.

"Penting untuk edukasi sejak dini karena manis itu persepsi," kata dokter spesialis penyakit dalam Universitas Indonesia, dr Rudy Kurniawan SpPD DipTH MM MARS, Kamis 17 November 2022.

BACA JUGA:Viral Seorang Wanita Terobos Rombongan Iring-iringan Presiden RI Saat di Bali, Begini Kata Sekretaris Kabinet

Rudy menjelaskan setiap orang memiliki ambang sensitivitas yang berbeda-beda.

Ketika seorang sering menyantap makanan atau menyesap minuman manis, maka individu tersebut akan kian terbiasa dengan rasa manis.

Bila disodori makanan atau minuman yang gulanya tidak sebanyak konsumsi biasanya, seseorang akan merasa bahwa hidangan tersebut kurang manis.

BACA JUGA:Rekrutmen PPK dan PPS Sudah Dibuka, Berikut Ini Persyaratannya

Sebaliknya, seseorang yang terbiasa dengan rasa tawar dan jarang menyantap makanan atau menyesap minuman manis akan lebih sensitif ketika mengonsumsi sesuatu yang manis.

Meski diberi gula sedikit, makanan tersebut akan terasa sangat manis bagi orang yang terbiasa dengan rasa tawar.

Rudy mengajak masyarakat untuk mulai memberikan edukasi tentang makanan sehat sejak dini agar anak-anak pun bisa memilih makanan yang terbaik bagi tumbuh kembang mereka.

Kebiasaan baik sejak kecil itu bisa terus berlanjut hingga dewasa sehingga pola hidup sehat dilakukan secara konsisten.

BACA JUGA:Tawuran di Kota Cirebon, 46 Pelajar SMP dan SMK Diamankan

Bagi masyarakat khususnya kelompok pre-diabetes dan diabetes yang sudah terbiasa dengan gula, Rudy menyarankan untuk mengganti gula dengan alternatif pemanis lain yang rendah kalori.

Selain itu, masyarakat juga perlu mengimbanginya dengan aktivitas fisik yang rutin, dan membatasi konsumsi gula, garam dan lemak dengan memperhatikan label kemasan sebelum makan.

Konsumsi gula berlebih berkontribusi terhadap tingginya asupan kalori yang dapat meningkatkan diabetes. Tetapi bukan berarti masyarakat sama sekali tidak boleh mengonsumsi gula.

BACA JUGA:Hadist Nabi Muhammad Tentang Kekayaan dan Kesimpulan Ulama, Silakan Diamalkan

Anjuran konsumsi gula harian adalah tidak lebih dari 50 gram atau empat sendok makan.

Namun, rata-rata 5,5 persen penduduk di Indonesia masih mengonsumsi gula di atas 50 gram per hari. Umumnya, produk dengan pemanis yang biasa dikonsumsi adalah teh kemasan (13,26 persen), susu kental manis (5,2 persen) dan jus buah serbuk (4,82 persen).

Selain disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, diabetes juga dapat dipicu oleh obat-obatan seperti steroid yang mengubah kondisi insulin dalam tubuh.

Diabetes juga bisa terjadi pada perempuan yang hamil karena pengaruh hormon yang membuat terjadinya resistensi insulin. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase