Serbia dan Kosovo Berpotensi Perang, Gegara Soal Plat Nomor Kendaraan
Ilustrasi konflik politik dua negara-Pixabay-
Radarcirebon.com – Belum juga reda konflik antara Rusia dan Ukraina, Eropa kembali dihadapkan pada potensi konflik antarkedua negara yang bertetangga, yakni Serbia dan Kosovo.
Serbia dan Kosovo merupakan dua entitas wilayah yang berada di kawasan Balkan, berpotensi menciptakan perang.
Kosovo yang masih diklaim masuk wilayah Serbia, terus menerus berupaya untuk memisahkan diri.
Keinginan tersebut, bisa menciptakan potensi terjadinya perang antara Serbia dan Kosovo.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Tetap Waspada Gempa Susulan di Cianjur
Bahkan, Presiden Serbia Aleksandar Vucic memperingatkan petaka perang bisa pecah sewaktu-waktu di Kosovo.
Aleksandar Vucic istilah menggunakan istilah 'neraka di bumi' jika peperangan tak terhindarkan antara Serbia-Kosovo.
Minggu, 20 November 2022, Aleksandar Vucic membuat pernyataan tersebut.
BACA JUGA:Gempa Bumi Kabupaten Cianjur, Perjalanan Kereta Api Jalur Selatan Lancar
Ketegangan Serbia-Kosovo diawali Pristina sebagai Ibu Kota Kosovo berencana menghapus pelat nomor yang diterbitkan Beograd.
Pengemudi kendaraan masih menggunakan pelat lama yang dikeluarkan Beograd mulai dikenakan denda.
Akibatnya, rencana Pristina itu mengarah pada potensi konflik.
Senin, 21 November 2022, Aleksandar Vucic akhirnya mau membicarakan persoalan itu dengan pemimpin Kosovo Albin Kurti.
BACA JUGA:Vidio Gangguan, Netizen Ngamuk Sudah Bayar Buat Nonton World Cup
Pertamuan itu disponsori UE di Brussels agar tidak terjadi pecah perang di kawasan Balkan.
“Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah perang tetapi itu tidak tergantung pada kami. Dalam kasus seperti itu, Serbia akan bersama rakyatnya, dan Serbia akan mempertahankan rumah mereka,” kata Aleksandar Vucic kepada TV Prva.
Pihak berwenang Kosovar, kata Aleksandar, yang dipersalahkan dalam persoalan itu.
“Jika (Kurti) ingin menunda keputusan, dia akan menundanya lebih awal. Tapi Kurti telah menunjukkan dia tidak ingin orang Serbia di Kosovo dan Metohija,” sambung Aleksandar.
BACA JUGA:Update Korban Meninggal Dunia Pasca Gempa Kabupaten Cianjur
Rencana kontroversial yang dibuat oleh Kosovo untuk menghapus pelat nomor yang dikeluarkan Serbia telah menjadi sumber ketegangan terus-menerus antara Beograd dan Pristina, selama berbulan-bulan.
Masalah pelat nomor itu berdampak terhadap sekitar 10.000 pengemudi di wilayah tersebut.
Pelat harus diganti dengan yang dikeluarkan Kosovo paling lambat 21 April 2023.
Bagi pengemudi yang tak mengikuti kebijakan tersebut akan diberi peringatan. Nantinya akan diberlakukan denda sebesar 150 euro.
BACA JUGA:Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur, Presiden Prancis Turut Prihatin
Bila masih terjadi pelanggaran, maka pelat dan kendaraan akan disita. Pemberlakuan aturan ini justru mengakibatkan ketegangan antara Serbia dan Kosovo.
Salah satu pengaruh dari ketegangan tersebut, puluhan pegawai pemerintah etnis Serbia di Kosovo mengundurkan diri pada awal bulan November 2022.
Alasan Mereka mengundurkan diri dari jabatannya terkait seorang kepala polisi lokal dipecat oleh Pristina.
BACA JUGA:Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur Terasa Sampai di Pulogadung Jakarta
Pemecatan polisi itu lantaran menolak penerapan aturan pelat nomor tersebut. Hingga kini, kemerdekaan Kosovo belum diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Wilayah Kosovo masih dianggap di bawah kekuasaan Serbia. Karena itu, Pristina bermanuver dengan cara pertimbangan bergabung dengan Uni Eropa. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase