Soal Pemakaian Simbol LGBT dalam Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar, FIFA Punya Aturan Tegas

Soal Pemakaian Simbol LGBT dalam Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar, FIFA Punya Aturan Tegas

Ilustrasi foto trofi Piala Dunia. Foto: Diambil dari; Sky Sports.--

Radarcirebon.com, DOHA - Piala Dunia 2022 Qatar tidak henti-hentinya menjadi perbincangan setelah berbagai isu hak asasi manusia menerpa.

Penunjukan Qatar ini sebagai tuan rumah mendapat sorotan tajam setelah banyak kasus sehingga menjadikan gelaran turnamen sepakbola empat tahunan kali ini sarat akan muatan politis.

Salah satu isu panas yang sempat muncul adalah bagaimana lebih dari 6.000 pekerja migran tewas ketika mengerjakan proyek konstruksi stadion yang digunakan dalam Piala Dunia 2022 Qatar.

BACA JUGA:Serbia dan Kosovo Berpotensi Perang, Gegara Soal Plat Nomor Kendaraan

Isu lainnya yaitu tentang pengakuan atas LGBT yang dalam beberapa tahun terakhir gencar digaungkan di banyak liga di benua Eropa.

Sebagaimana diketahui, Qatar merupakan negara Islam yang tidak mengakui hubungan sesama jenis.

Warna pelangi sendiri merupakan simbol dari LGBT dan anti-diskriminasi dengan tajuk OneLove.

Timnas Belanda merupakan tim pertama yang kaptennya mengenakan ban kapten pelangi di Euro 2020. Langkah tersebut kemudian diikuti oleh tim-tim lain yang berlaga di kompetisi internasional.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Tetap Waspada Gempa Susulan di Cianjur

Kapten timnas Inggris, Harry Kane menjadi salah satu orang yang dengan tegas sejak awal menyatakan akan menggunakan ban kapten berwarna pelangi.

Menurutnya dengan mengenakan ban kapten pelangi akan mengirim pesan yang gamblang pada dunia yang menyaksikan pergelaran Piala Dunia 2022 Qatar.

Langkah ini kemudian diikuti oleh beberapa timnas lain seperti Denmark dan Jerman.

Minggu, 20 November 2022 lalu, FIFA menyatakan akan memberi sanksi tegas pada kapten yang mengenakan ban kapten pelangi bertuliskan OneLove.

BACA JUGA:Vidio Gangguan, Netizen Ngamuk Sudah Bayar Buat Nonton World Cup

Sanksi itu berupa diberikannya kartu kuning sebelum peluit dibunyikan.

FIFA sendiri sudah memberi peringatan agar tim-tim yang berlaga di Piala Dunia 2022 Qatar untuk lebih fokus pada pertandingan daripada unsur-unsur politis.

Regulasi FIFA yang dapat dijadikan dasar hukum untuk memberi sanksi pada tim yang mengenakan ban kapten pelangi adalah peralatan tim yang dipakai tidak boleh menggunakan unsur politik, agama, slogan personal, pernyataan dan gambar.

BACA JUGA:Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur, Presiden Prancis Turut Prihatin

Di antara banyaknya kapten timnas yang akan mendukung kampanye LGBT, ada juga yang memilih untuk bersikap netral.

Kapten timnas Perancis, Hugo Lloris menyatakan akan menghormati kebijakan Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar untuk tidak mengenakan ban kapten pelangi.

Menurutnya penting untuk menunjukkan pesan menghormati kultur sebuah negara pada dunia. (jun)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: