JSH Berjibaku Klarifikasi Puluhan Hoax Gempa Cianjur

JSH Berjibaku Klarifikasi Puluhan Hoax Gempa Cianjur

Ilustrasi --

Video identik salah satunya diunggah akun YouTube KompasTV berjudul "Begini Citra Satelit Likuefaksi Tanah di Petobo" pada 6 Oktober 2018. 

Dijelaskan usai gempa yang mengguncang Palu dan Donggala terjadi fenomena likuefaksi tanah di Kompleks Perumahan Petobo. 

BACA JUGA:Jadilah Raja Yang Bijak! 4 Game Keajaan Yang Bisa kalian Mainkan Di Andorid

Video yang sama juga diunggah New York Post pada 8 Oktober 2018. Gambar satelit menunjukkan kota pesisir Palu dilanda likuefaksi tanah atau pencairan tanah efek pascagempa yang dapat terjadi di daerah yang tidak dibangun di atas batuan dasar yang kokoh. 

Guncangan gempa bumi melemahkan dan mengendurkan tanah, mengakibatkan tanah longsor besar-besaran. 

"Jadi kesimpulan rekaman pergerakan tanah yang menyeret rumah dan bangunan yang diklaim terjadi pasca gempa Cianjur adalah keliru."

"Faktanya, itu merupakan likuefaksi tanah pasca gempa Palu 2018 silam," ujarnya. 

BACA JUGA:RUU KUHP: Pidana Mati dengan Percobaan di KUHP Baru, Ferdy Sambo cs Bisa Bebas?

Menurut Ika, kebanyakan kasus hoaks itu false context, mis leading content terkait gempa bumi Cianjur. 

Mayoritas adalah jenis false context, konten disajikan dengan narasi konteks yang salah dengan memuat video atau foto yang sudah pernah terjadi sebelumnya. 

"Atau video yang terjadi di tempat lain, tapi diklaim sebagai kejadian saat gempa di Cianjur," ucapnya. 

Lebih lanjut Ika mengatakan, dengan hadirnya hoaks di tengah situasi psikologi masyarakat yang traumatik akan menambah beban bagi masyarakat terdampak, juga meresahkan masyarakat umum lainnya. 

BACA JUGA:Hebat! 3 Orang Asal Majalengka Ini Berhasil Mencetak Rekor MURI, Bahkan Ada Yang Diakui Oleh Dunia

Dengan demikian Ika mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan kepada pihak lain ketika menerima pesan berantai tentang gempa dengan sumber yang tidak jelas. 

Ketua Jabar Saber Hoaks Alfianto Yustinova mengatakan, dengan potensi hadirnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tersebut, masyarakat agar tidak langsung percaya atau menyebarkannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase