Bahaya Sosmed, Ini Latar Belakang Kasus Penculikan dan Pembunuhan Anak 11 Tahun, 1 Tahun Direncanakan
Bahaya Sosmed, Ini Latar Belakang Kasus Penculikan dan Pembunuhan Anak 11 Tahun, 1 Tahun Direncanakan -ist/Tribun Makassar-radarcirebon.com
Budhi Haryanto menjelaskan pada awalnya si pelaku mengajak korbannya untuk membersihkan rumahnya dengan iming-iming diberikan uang jajan Rp50 ribu.
Dan pada saat di rumahnya, si pelaku mengeksekusi korbannya.
"Niat pada si pelaku ini sudah ada sejak satu tahun yang lalu. Si pelaku ini mengajak korban unutk pura-pura membersihkan rumahnya dengan iming-iming dikasih uang jasa Rp50 ribu," pungkasnya. (19/01/2023)
BACA JUGA:Yandex Browser, Mesin Pencari Asal Rusia yang Berdiri Saat Terjadi Krisis Moneter 1997
"Dan pada saat di rumahnya, pelaku membuat korban terlena, dengan disiapkan laptop dan saat korban asik main laptop itulah dieksekusi," sambungnya.
Latar belakang kasus penculikan dan pembunuhan
Setelah melakukan pendalaman terhadap pelaku, ditemukan beberapa aspek yang perlu ditinjau lebih lanjut.
yang pertama adalah aspek sosiologis, dimana si pelaku diketahui sering dikatakan sebagai anak yang tidak berguna oleh orang tuanya.
Dan karena semua tekanan dari lingkungannya, si pelaku mendapatkan ide untuk menjual organ manusia untuk mendapatkan uang.
Ditambah dengan hubungan dia antara dunia maya hingga ia menemukan situs yang menawarkannya berjualan organ manusia.
BACA JUGA:5.523 Pernikahan Dini di Jawa Barat, Indramayu dan Cirebon Masuk 4 Besar
Meskipun dikatakan telah direncanakan selama setahun tapi pelaku tidak memiki pengetahuan dalam mengambil organ, menyimpan organnya, hingga ke mana dijualnya.
Dijelaskan juga oleh pak Budhi bahwa pelaku memilih korban secara acak dan menggunakan waktu selama setahun tersebut untuk mencari korban.
"Acak, mana yang dianggap lemah, mana yang dianggap gampang untuk ditarik dan dia akan lakukan" ucap pak Budhi.
"Satu tahun. Korban belum tahu nih, siapa kira-kira karena di lingkungan pelaku juga kan banyak anak-anak yang dilepas tidak terkontrol," jawab Pak Budhi dari pertanyaan Dedy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: