Tersangka Investasi Bodong di Kuningan Raup Rp3 Miliar, Bermula dari Bisnis Katering

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM -- Tersangka investasi bodong di Kuningan berkedok bisnis katering raup keuntungan Rp3 mliar dari hasil menipu korban.

Tersangka investasi bodong di Kuningan tersebut seorang perempuan inisial AM, usianya sekitar 40 tahun, warga Desa Parung, Kecamatan Darma.

AM kini sudah ditahan oleh polisi setelah dilaporkan puluhan korbannya. AM diamankan petugas dari Polsek Darma di rumahnya pada Minggu 22 Januari 2023.

Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui setidaknya ada 21 korban investasi bodong di Kuningan yang dijalankan AM.

Menurut polisi, pelaku berhasil meraup uang dari para korbannya hingga mencapai Rp3 miliar.

BACA JUGA:Pledoi Kuat Ma'ruf Menyebut Kebaikan Yosua sampai Sumpah Demi Allah

BACA JUGA:Marselino Ferdinan Gabung Klub Belgia? 25 Januari Terbang dari Jakarta

AM yang diketahui berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut memperdaya korbannya dengan menjanjikan keuntungan binsis katering yang dia jalankan. 

Korban yang tergiur dengan keuntungan yang dijanjikan AM, akhirnya menyetorkan sejumlah uang sebagai investasi.

Dikatakan oleh Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Hafidz Firmansyah, pihaknya terus memperdalam kasus investasi bodong berkedok bisnis katering ini dengan memeriksa tersangka AM dan para korban.

"Terlapor masih kami periksa. Dari hasil pemeriksaan awal diperkirakan jumlah korban sebanyak 21 orang. Beberapa sudah kita mintai keterangan, dan sisanya akan menyusul bertahap, " demikian dikatakan Hafidz seperti dikutip dari radakuningan.com. 

Yeyin, salah satu korban investasi bodong asal Cikupa, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan mengatakan, AM pada awalnya menawarkan kerja sama bisnis katering. 

BACA JUGA:Santri Ponpes Gedongan Tenggelam di Sungai Cipanundan Cirebon, Jenazah Berhasil Ditemukan

Kerja sama yang dilakukan dengan skema menanam modal atau investasi. Ketika menawarkan kerja sama tersebut, AM menjanjikan keuntngan 10 persen per bulan. 

Sumber: