Meski Belum Ditemukan Varian 2.3.4.4b, Pemprov Jabar Lakukan Tujuh Langkah Pencegahan Flu Burung

Meski Belum Ditemukan Varian 2.3.4.4b, Pemprov Jabar Lakukan Tujuh Langkah Pencegahan Flu Burung

Virus flu burung. Ilustrasi -disnakan.grobogan.go.id-

"Peternakan unggas komersial skala kecil dan menengah agar menerapkan Biosekuriti 3 Zona sebagai model percontohan bisekuriti sederhana, hemat, praktis dan efektif," kata Arifin. 

BACA JUGA:Woow! PPDI Temukan Modus Halus Geser Perangkat Desa Lama

Keempat, pendampingan peternak untuk melakukan 'Vaksinasi AI 3 Tepat' yakni Tepat Vaksin, Tepat Program Ulangan, dan Tepat Teknik Vaksinasi. 

Arifin menambahkan, vaksinasi AI pada itik dianjurkan menggunakan vaksin AI Subtipe H5N1 clade 2.3.2. Pada ayam petelur vaksin clade 2.1.3, atau clade 2.3.2, atau vaksin  kombinasi clade 2.1.3 dan clade 2.3.2 produksi nasional. 

Tak kalah penting, meningkatkan pembinaan penerapan sanitasi pada sepanjang rantai pemasaran unggas guna memutus rantai penyebaran virus. 

"(Dan) Meminimalkan risiko penularan ke masyarakat umum," kata Arifin. 

BACA JUGA:Usai Jenguk David, KH Said Aqil Siradj Beri Pesan Ini Kepada Para Orang Tua

Kepada masyarakat peternak, diimbau menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti menggunakan masker saat menangani unggas hidup atau mati. Setelahnya mencuci tangan dan kaki dengan air dan sabun. 

Langkah ketujuh, pengadaan anak ayam atau DOC (Day Old Chick) dihimbau berasal dari kompartemen _breeding Farm_ yang telah memiliki sertifikat bebas flu burung. 

Kedelapan, kata Arifin, berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota jika ditemukan masyarakat yang mengalami gejala mirip flu di sekitar tempat kejadian kasus yang diduga AI. 

BACA JUGA:Rajin Ikut Pelatihan, Lies Herawati Bisa Bangun Usaha Kerajinan Bosara di Makassar

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner DKPP Jabar drh. Supriyanto mengatakan, pengendalian petugas dan peternak untuk antisipasi flu burung, masih dilakukan seperti dalam Surat Edaran Kewaspadaan AI dari Kepala DKPP Jabar. 

Adapun ia bersyukur H5N1 varian 2.3.4.4b belum dan jangan sampai muncul di Indonesia. "Vaksin khusus H5N1 clade 2.3.4.4b belum ada di Indonesia," pungkasnya. (jun)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase