Down Syndrome Day 2023, Pembuktian Anak-anak Kota Cirebon di Atas Catwalk

Down Syndrome Day 2023, Pembuktian Anak-anak Kota Cirebon di Atas Catwalk

Kegiatan Down Syndrome Day dalam memperingati Hari Down Syndrome Internasional 2023 yang digelar di CSB mall beberapa waktu lalu. Foto:-APRIDISTA SITI RAMDHANI -Radarcirebon.com

"Saat itu kami hanya berkumpul bersama anak-anak berkebuthan khusus, namun saya meresa harus ada aktivitas lain untuk mereka tak hanya sekadar kumpul," jelasnya.

BACA JUGA:PRIHATIN! Tabungan Anak TK di BPR KR Indramayu Belum Bisa Kembali, Bupati Nina: Doakan Terselesaikan

BACA JUGA:Skuad Timnas U-20 Akan Disatukan dalam Wadah Klub untuk Berkompetisi di Liga Reguler

Beberapa kegiatan pun mulai dilakukan. Namun ternyata kebutuhan dan tenaga yang harus dikeluarkan cukup banyak. 

Tak mudah untuk melakukan itu. Di tahun ke empat, Irene dan suami pun sempat putus asa dan ingin berhenti. 

Namun ada satu hal yang membuat keduanya mengurungkan niat itu. 

"Ada anak yang tidak bisa berdiri namun ketika saya akan mengatakan ingin berhenti anak tersebut tiba-tiba bisa berdiri. Itu menjadu motivasi saya dan suami saya yakin kami dibutuhkan untuk merangkul mereka," paparnya.

Sejak saat itu, Irene dan Chandra mulai melakukan observasi lebih dalam dan menghadirkan program yang lebih terperinci untuk para anak berkebutuhan khusus yang dibinanya. 

Saat ini Yayasan Griya Karya Harapanku memiliki 11 anak berkebuthan khusus yang dibina. 

Mereka diajarkan untuk bisa mandiri terhadap dirinya sendiri terlebih dahulu. Setelah itu ditingkatkan bagaimana mereka bisa menghasilkan sesuatu untuk mereka sendiri. 

Untuk anak pria misalnya, mereka diajarkan menanam hidroponik dan aquaponik. 

Kemudian setiap hari Kamis hasil tanaman dipanen dan dijual, sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan sendiri. 

Sedangkan untuk anak perempuan, mereka diajarkan untuk membuat manik-manik menjadi tas, gantungan kunci, kemudian membuat masker dan lainnya. 

Hasil karya mereka ini juga dijual ke masyarakat dan menjadi penghasilan mereka. 

"Berbarengan dengan program yang berjalan untuk anak-anak, kami juga mengadakan training untuk orangtua mengenai pemahaman bagi anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka harus bisa menerima anaknya 100%," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: