Down Syndrome Day 2023, Pembuktian Anak-anak Kota Cirebon di Atas Catwalk

Down Syndrome Day 2023, Pembuktian Anak-anak Kota Cirebon di Atas Catwalk

Kegiatan Down Syndrome Day dalam memperingati Hari Down Syndrome Internasional 2023 yang digelar di CSB mall beberapa waktu lalu. Foto:-APRIDISTA SITI RAMDHANI -Radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Sekitar 12 anak down syndrome berlenggak-lenggok di atas catwalk bak model. 

Mereka berhasil memeragakan busana-busana cantik karya beberapa designer seperti Ayanne Putri, Larasati Candra, dan Akeyla pada acara Down Syndrome Day 2023 yang dihelat oleh Yayasan Griya Harapanku

Yayasan yang merangkul Anak Berkebutuhan Khusus sejak 1997 ini berharap, melalui perhelatan ini, masyarakat terutama orangtua yang memiliki anak down syndrome, memiliki penerimaan 100 persen agar anak-anak tumbuh jauh lebih bersinar.

Selain menghadirkan fashion show, dalam kegiatan tersebut para anak down syndrome ini menampilkan beberapa penampilan lainnya seperti bernyanyi, membaca puisi, hingga menari. 

Ini bukti bahwa mereka juga mampu. Hal ini lah yang menjadi tujuan dari diadakannya kegiatan Down Syndrome Day 2023 untuk memperingati Hari Down Syndrome Internasional. 

Kegiatan ini pun menggandeng Pemerintah Kota Cirebon, CSB Mall, dan SLB yang ada di Kota Cirebon.

BACA JUGA:Resmi, Abdul Jamil Latief Menjadi Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon

BACA JUGA:Ngabuburit Jadi Cara Rupbasan Cirebon Untuk Berbagi di Bulan Ramadhan

BACA JUGA:YA AMPUN! Kredit Macet BPR KR Indramayu, Tabungan Anak TK Juga Diembat

"Kami ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa ABK khususnya down syndrome tidak boleh dipandang sebelah mata, karena ketika kita dapat mengetahui potensi yang ada di diri mereka maka anak tersebut akan jauh lebih bersinar," tutur Founder Yayasan Griya Karya Harapanku, Irene Lukita didampingi sang suami Chandra Lukita.

Bukan sesuatu yang mudah bagi Irene saat membangun Yayasan Griya Karya Harapanku. 

Bermula dari permintaan bantuan oleh orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, Irene dan Chandra merasa bila hanya memberikan bantuan finansial maka bantuan tersebut kurang maksimal untuk anak. 

Apalagi permintaan bantuan serupa terus berdatangan. Akhirnya ia bertekad untuk merangkul anak-anak berkebutuhan khusus. 

Yayasan Griya Karya Harapanku pun mulai merangkul ABK di tahun 1997. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: