Ingin Budidaya Ikan Nila Salin? Jangan Asal, Pahami Dulu 2 Hal Ini

Ingin Budidaya Ikan Nila Salin? Jangan Asal, Pahami Dulu 2 Hal Ini

Budidaya ikan nila salin sekaligus revitalisasi tambak.-KKP-radarcirebon.com

Budidaya ikan nila ini hampir sama dengan ikan nila lain. Budidayanya pun dipastikan sangat mudah.

BACA JUGA:Gara-gara Berita, Pak Harto Naik Heli ke Mahd Al Zaytun, Tepat di Ultah Ibu Tien, Ini yang Terjadi

Ikan nila hidup baik pada suhu optimal yakni 25-30 derajat celcius dengan pH air 7-8. Ikan nila termasuk hewan pemakan segala atau omnivora.

Keberhasilan budidaya ikan nila salin juga dalam hal pemilihan benih. Benih yang dipilih harus seragam dengan ukuran yang sama. 

Selain itu, pilihlah benih yang pertumbuhannya cepat yakni ikan nila jantan. Maka disarannya memilih benih ikan nila secara monosex (berkelamin semua) lebih menguntungkan daripada campuran.

Pakan buatan yang digunakan sebaiknya berkadar protein sekitar 25%. Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian pakan lebih baik di pagi hari atau sore hari.

BACA JUGA:Erdogan Dianggap Berhasil Ubah Wajah Turki, Anis Matta: Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Global Baru

Setiap dua minggu sekali dilakukan cek sampel secara acak kemudian timbang bobotnya. 

Pakan protein rekombinan hormon pertumbuhan merupakan rekayasa pakan. Pakan itu memiliki kandungan protein yang sesuai untuk mempercepat pertumbuhan ikan nila salin.

Supaya ikan tetap sehat, harus diberi “Vaksin DNA Streptococcus”. Vaksin ini untuk meningkatkan kekebalan ikan nila salin terhadap risiko serangan bakteri Streptococcus yang mematikan.

Lama budidaya ikan nila salin rata-rata 3 bulan sudah panen. Bila dibandingkan dengan ikan nila lainnya, harganya lebih baik. Juga cita rasa dagingnya yang lebih disukai konsumen.

BACA JUGA:Bupati Imron Kumpulkan Seluruh Camat dan Kepala Perangkat Daerah, Ada Apa?

2. Aspek Bisnis

Pada budidaya 1 hektar ikan Nila Salin produktivitasnya mencapai kisaran 3,5 – 4 ton. Dengan harga saat ini di tingkat pembudidaya rata-rata Rp20 ribu per kilo. 

Pemasaran ikan jenis ini juga terbuka lebar. Baik itu di lingkup domestik ataupun dijadikan komoditas ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: