Panji Gumilang Pernah Dinasehati oleh AM Hendropriyono Terkait Konflik Palestina-Israel
Momen pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang dan Ribhi Awad berjumpa, termasuk menginisiasi damaikan Israel dan Palestina.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Panji Gumilang merasa terpanggil untuk ikut berusaha mengakhiri konflik Palestina-Israel yang sudah memakan jutaan korban jiwa dari kedua belah pihak.
Pada dekade 2000-an, Panji Gumilang pernah dekat dengan seorang arab Palestina bernama Ribhi Awad.
BACA JUGA:SBMI Sorot Lemahnya Penegakan Hukum TPPO Buruh Migran Indonesia, Nih Contohnya
Ribhi Awad merupakan teman Panji Gumilang yang mempunyai jabatan penting di negaranya, yakni Duta Besar Palestina untuk Indonesia.
Panji Gumilang pernah mengundangnya datang ke Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu pada tahun 2006.
“Beliau Duta Besar ingin berkunjung ke Kampus Al Zaytun. Ketika itu, masih baru berdiri. Beliau datang ke kampus, berpidato di masjid lalu bertukar cinderamata,” ungkap Panji Gumilang.
BACA JUGA:Peringati Bulan Bung Karno, Forki Kota Cirebon Gelar Kejuaraan Karate 2023
Panji Gumilang dengan Ribhi Awad mempunyai hubungan yang begitu akrab. Saking akrabnya, dia pun memberanikan diri untuk bertanya langsung kepada sang duta besar.
“Kenapa Palestina tidak bisa melakukan persahabatan dengan Israel?,” tanya Syekh kepada Ribhi Awad.
Ribhi Awad menjawab, “Apa yang disampaikan jadi suara hati kami,” kata Syekh Al Zaytun menyampaikan apa yang dikatakan dubes.
BACA JUGA:Panji Gumilang Beberkan Alasan Indonesia Tidak Mau Membuka Hubungan Diplomatik dengan Israel
Kemudian, duanya memanjatkan doa mengenai harapan adanya perdamaian antara Palestina dan Israel.
Selang beberapa lama, Panji Gumilang pun kembali mengundang Ribhi Awad untuk datang ke Pondok Pesantren Al Zaytun guna memperingati 1 Muharram.
Kali ini, Ribhi Awad diminta oleh Syekh Panji Gumilang untuk memfasilitasi duta besar negara Timur Tengah dan Eropa Timur yang punya penduduk muslim agar bisa hadir dalam peringatan tersebut.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Regional JBB Salurkan Perdana Produk B35
Panji Gumilang meminta tolong kepada orang yang tepat. Ternyata, Ribhi Awad adalah koordinator dari para duta besar negara Timur Tengah dan Eropa Timur, sehingga undangan pun dengan mudah tersampaikan.
“Ternyataan Kedutaan Besar yang negara Islam, ketuanya adalah Ribhi Awad. Sempat diundang, ada Dubes Libya, Nigeria dan bincang-bincang. Pada waktunya datanglah para Duta Besar, yang undangannya disampaikan lewat Ribhi Awad,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, keduanya menyampaikan pendapatnya apa yang menjadi ide awal kepada para Duta Besar, yakni normalisasi hubungan diplomatik antara Palestina dan Israel.
BACA JUGA:Sabtu Ganjar ke Cirebon, Sapa 8Ribu Kader PDIP di Stadion Bima
“Setiap Duta Besar punya pandangannya masing-masing, ada yang secara tidak langsung menolak, ada yang setuju. Yang penting itu sudah dilontarkan dan ditanggapi. Itu karena hubungan baik syekh dan Ribhi Awad," katanya.
Usai jamuan tersebut, Syekh Al Zaytun juga menyampaikan kepada Jend (Purn) AM Hendropriyono Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) saat itu.
Sekaligus menanyakan, mengapa Indonesia tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel?
"Siapa yang tidak kenal Jenderal Hendropriyono, yang dalam intelijen sangat mumpuni," tegasnya.
Dijawab oleh Hendropriyono, pertama karena takut ke negara-negara Arab. Syekh bertanya: “Kenapa harus takut kepada Arab?” Dijawab Jendera Hendropriyono: “Sudah lah syekh jangan ke sana-sana, terlalu jauh,” ungkapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase