Mahad Al Zaytun Sekolahkan 18 Orang di UGJ Cirebon, Ternyata Punya Misi ‘Tersembunyi’, Apa Itu?

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Mahad Al Zaytun menyimpan misi tersembunyi untuk sekolahkan setidaknya 18 orang dan meraih gelar magister atau master di Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon.

Dari 18 orang yang dikirim Mahad Al Zaytun kuliah magister di UGJ Cirebon bahkan ada yang menyandang gelar wisudawan terbaik dan nilai tertinggi yakni IPK 3,9.

Syekh Panji Gumilang bahkan menghadiri prosesi wisuda pascasarjana tersebut yang dilaksanakan pada 12, Januari 2023.

Dari dokumentasi UGJ Cirebon, mahasiswa yang berasal dari Mahad Al Zaytun sebanyak 18 orang. Mereka terdiri dari Program Studi Agronomi 14 orang, Pendidikan Bahasa Indonesia 4 orang.

BACA JUGA:Jordi Amat Cedera, Indonesia Terancam Kalah Banyak dari Argentina, Warganet: Jangan Serius Serius Ente Mat

Lulusan sarjana profesi dan magiter. Salah satunya mendapatkan predikat lulusan terbaik dan lulus mendapatkan predikat dengan pujian.

Menyekolahkan para guru, anggota eksponen atau yayasan ke UGJ Cirebon dan meraih gelar magister rupanya bukan tanpa tujuan.

Pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang ternyata memiliki misi penting. Karenanya, syekh bersyukur para guru dan eksponen yang dikirim telah menuntaskan study-nya.

“Kita bersyukur bahwa guru-guru kita, sebanyak 18 orang telah menyelesaikan masternya. Ada jurusan Bahasa Indonesia kalau tidak salah 4 orang, kemudian agronomi selebihnya,” kata Syekh Al Zaytun, dalam publikasi Al Zaytun Movie.

BACA JUGA:TERNYATA di Al Zaytun Dikembangkan Tari ‘Korban Penjajahan’, Apa Maksudnya?

Menurutnya, kini sudah terdapat lebih dari 20 orang di Mahad Al Zaytun yang merupakan magister pertanian. Sebab, sebelumnya sudah ada yang lebih dahulu disekolahkan.

“Dengan catatan ini, master agronomi kita yang telah lulus dan diwisuda ditambah angkatan sebelumnya 5 orang. Sudah lebih 20 lulusan agronomi,” bebernya.

Misi Tersembunyi Al Zaytun

Lalu apa tujuan syekh menyekolahkan para guru hingga anggota eksponen? Rupanya, itu adalah bagian dari persiapan pembukaan sekolah menengah kejuruan (SMK) pertanian. 

Sumber: