Mewawancarai Syekh Panji Gumilang Soal Tuduhan NII di Mahad Al Zaytun, Simak Jawaban-jawabannya

Syekh Panji Gumilang merespons tuduhan NII di Mahad Al Zaytun saat wawancara khusus dengan Adun Sastra.-Dokumen-radarcirebon.com
BACA JUGA:WASPADA! 5 Efek El Nino yang Mempengaruhi Dunia Pertanian
"Kalau orang bercakap semaunya, ucapkan saja dadah. Dadah itu artinya mendoakan selamat,” tegasnya.
3. Apa yang dilakukan Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang meng-counter tuduhan NII? Apakah hanya didiamkan saja?
"Jawaban paling bagus adalah gerakan untuk kemajuan. Bukan gerakan untuk bercerita. Itu nonsense, tidak ada artinya. Di sini bergerak untuk mendidik. Di sana bergerak untuk tidak mendidik, mangkanya nol," tandasnya.
4. Apakah ada kaitannya tuduhan terhadap Al Zaytun dan orang-orang yang katanya ingin merebut ponpes dari syekh dan yayasan?
BACA JUGA:Striker Bhayangkara FC Ini Sudah Tak Sabar Hadapi Palestina dan Argentina
"Kalau didengar dari ungkapan-ungkapan orang yang mengatasnamakan organisasi tertentu, ada sudah keinginan supaya Al Zaytun ini dikuasai lembaga tertentu," ungkap syekh.
5. Apa respons Syekh Panji Gumilang mendengar informasi itu?
"Itu keinginan yang irasional dan melanggar hukum. Kalau sudah melanggar hukum, nanti hukum yang menanganinya,” katanya.
Ditegaskan syekh, orang-orang yang ingin merebut Mahad Al Zaytun tidak akan pernah berhasil mewujudkan keinginannya.
BACA JUGA:Pertengahan Juni Ini MUI Akan Bertandang ke Pondok Pesantren Al Zaytun, Ada Apa?
Kalaupun berhasil, mereka tidak akan sanggup mengelola Ponpes dan Mahad Al Zaytun, karena kepentingannya hanya menguasai.
"Nggak bakal bisa. Andai ada kekuatan yang mengambil alih, tidak akan mampu. Karena yang akan tampil adalah aku."
"Sementara di sini yang tampil adalah kita. Sifatnya kebersamaan. Mendirikan pendidikan seperti ini, itu bukan aku. Kalau aku, lemah. Tapi kita, supaya kuat," tandasnya.
Seperti diketahui, wawancara eksklusif tersebut dilakukan saat peringatan Hari Lahir Pancasila. Ketika itu, Syekh Al Zaytun untuk kedua kalinya mengundang wartawan radarcirebon.com ke pondok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: