MENGEJUTKAN! Pemilik Al Zaytun Bukan Syekh Panji Gumilang, Mereka Ini Sesungguhnya, Oh Ternyata...

MENGEJUTKAN! Pemilik Al Zaytun Bukan Syekh Panji Gumilang, Mereka Ini Sesungguhnya, Oh Ternyata...

Sosok pemilik dari Mahad Al Zaytun yang didirikan oleh Syekh Panji Gumilang.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:Rekemondasi DOB Cirebon Timur Sudah di Tandatangani Bupati Cirebon, Langkah Berikutnya Adalah….

Pembangunan Al-Zaytun dimulakan pada 13 Agustus 1996. Pembukaan awal pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 1999, dan peresmian secara umum dilakukan pada 27 Agustus oleh Presidan RI ketiga, Prof Dr Ing BJ Habibie.

Sehingga pemilik Mahad Al Zaytun adalah umat Islam Bangsa Indonesia dan umat bangsa lain di dunia, timbul dari umat, oleh umat, dan diperuntukkan bagi umat.

Perkembangan Mahad Al Zaytun dalam 25 tahun terakhir memang sangat signifikan. Untuk saat ini, aset dari Mahad Al Zaytun yang sudah dilakukan appraisal baru sekitar Rp 22,5 triliun.

Tetapi yang belum dilakukan penilaian diperkirakan lebih besar lagi, sekitar Rp 22 triliun. Itu belum menghitung potensi dan masih akan bertambah dengan perkiraan pada tahun 2024 nanti, sudah mencapai Rp 50 triliunan.

BACA JUGA:Panji Gumilang Bakal Bangun Gedung Tertinggi di Indramayu, Juli Mendatang Sudah Masuk Perencanaan

Besarnya aset tersebut, tentu bila Al Zaytun adalah sebuah perusahaan, sekarang ini sudah masuk dalam daftar emiten terkaya.

Yang mengejutkan, institusi ini justru bukan sebuah badan usaha pertambangan ataupun lainnya. Melainkan berawal dari lembaga pendidikan yang berprinsip kepada kemandirian.

Apalagi, Mahad Al Zaytun sebentar lagi bakal menggelorakan blue economy dengan masuk pada sektor perikanan dan kelautan.

Ketua Dewan Pengawas Lembaga Kemakmuran Masjid (LKM) Rahmatan Lil Alamin, Datuk MYR Agung Sidayu menjelaskan, pada tahun 2024 nanti, akan dilakukan penilaian kembali dan aset Al Zaytun.

BACA JUGA:Kapal Besar Al Zaytun Siap Meluncur ke Lautan, Detik-detik Menegangkan

Agung Sidayu memprediksi, aset dari Al Zaytun tidak kurang dari Rp 50 triliun dan tanpa hutang. Berbeda dengan institusi lain, yang kemungkinan masih terbebani dengan utang.

Ditambahkan MYR Agung Sidayu, kekayaan dan nilai aset tersebut membuat sejumlah orang yang ingin menguasai Al Zaytun melontarkan fitnah dan beragam tuduhan.

Tujuan mereka, tidak lain berusaha merebut Mahad Al Zaytun tanpa harus berkeringat seperti yang dilakukan oleh Syekh Panji Gumilang selaku pendiri.

Ke depan, kata dia, seiring masuknya Mahad Al Zaytun ke blue economy, tentu saja kekayaan tersebut akan terus bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: