SAKING GERAM, Ada Yang sampai Pukul Meja, Sikap Tokoh Ulama Terhadap Panji Gumilang
Beberapa tokoh ulama merasa gemas dengan beberapa tindakan yang dianggap menyimpang oleh pimpinan Mahad Al Zaytun Syekh Panji Gumilang.-Ist-
BACA JUGA:Komentar Terbaru Shin Tae Yong Jelang Indonesia vs Argentina, Menyinggung Soal Messi
Maman menilai penyataan-penyataan Panji Gumilang sudah kelewatan dan membuat keresahan di tengah masyarakat.
Politisi Partai PKB itu secara terbuka memberikan kritik tegas, meminta sosok alumni pondok Gontor itu untuk cooling down.
"Saya meminta untuk Panji Gumilang mengurangi statemen-statemen yang aneh-aneh," tegas Maman.
Menurut Maman, komentar-komentar Panji Gumilang mengandung kontra produktif. Hal tersebut tak ayal menjadi sentimen, khususnya bagi umat Islam di Indonesia.
BACA JUGA:Anak Buahnya Diduga Menipu Penjual Bubur di Cirebon, Kombes Ibrahim Tegas, Begini Katanya
KH M Syatori
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu KH M Syatori mengeluarkan imbuan kepada warga untuk tidak sekolahkan anak di Mahad Al Zaytun Indramayu.
Menurut KH M Syatori, Pondok Pesantren yang dipimpin Syekh Panji Gumilang itu, dinilai mengajarkan ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam.
"Pertama, syariat yang dilakukan di Al Zaytun, sangat tidak sama dengan yang tata cara peribadatan umat Islam pada umumnya," sebut KH M Syatori.
Ajaran-ajaran yang diberikan kepada para santri, menurut KH M Syatori, sangat jauh berbeda dengan ajaran syariat-syariat Islam.
BACA JUGA:Anak Penjual Bubur Ayam di Cirebon Gagal Jadi Polisi, Malah Diancam dan Diintimidasi Sampai Depresi
"Sholatnya, puasanya, hajinya, bahakan viral di media sosial, bahwa haji tidak harus ke Mekkah dan Madinah cukup haji di Indonesia, karena disamakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang suci," sebutnya.
KH Syatori mengatakan, tata cara beribadah yang dilakukan di Ponpes Al Zaytun berbeda dengan cara beribadah umat Islam pada umumnya.
Untuk itu, MUI Indramayu meminta kepada masyarakat untuk tidak sekolahkan anaknya di Mahad Al Zaytun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: