Anak Penjual Bubur Ayam di Cirebon Gagal Jadi Polisi, Malah Diancam dan Diintimidasi Sampai Depresi

Anak Penjual Bubur Ayam di Cirebon Gagal Jadi Polisi, Malah Diancam dan Diintimidasi Sampai Depresi

Eka Surya Atmaja SH, kuasa hukum tukang bubur di Cirebon yang jadi korban penipuan untuk penerimaan Bintara Polri.-DEDI HARYADI -Radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM -- Anak seorang penjual bubur ayam di Cirebon menerima kenyataan pahit gagal jadi polisi. Ayahnya sudah habis ratusan juta.

Penjual bubur ayam asal Desa Kejuden, Kabupaten Cirebon diduga jadi korban penipuan modus daftar calon Bintara Polri. Kasusnya sudah ditangani. Sudah ada dua tersangka.

Wahidin berharap, kasus ini bisa segera selesai dan uangnya bisa kembali. Dia sangat kecewa. Uangnya lebih dari Rp300 juta ludes. Tapi anaknya gagal jadi polisi.

Menurut Wahidin, sampai saat ini mental anaknya masih terguncang. "Kondisi anak saya hingga saat ini masih shock," katanya.

Wahidin mengungkapkan awal mula peristiwa yang menimpanya. Terjadi pada tahun 2021 saat mendaftarkan anaknya dalam seleksi penerimaan calon Bintara Polri.

Tetangganya, seorang oknum perwira polisi inisial AKP SW bertugas di Polresta Cirebon. SW meminta uang Rp400 juta kepada Wahidin. Dalihnya, untuk meloloskan anak Wahidin sebagai anggota Polri.

Wahidin tak menyanggupi. Minta diturunkan menjadi Rp350 juta. Namun yang sudah dikeluarkan baru Rp310 juta.

BACA JUGA:Aktivis JPPR dan Angkatan Muda NU-Muhammadiyah Tandatangani Nota Kesepahaman Isu Demokrasi dan Pemilu

BACA JUGA:Dugaan Penipuan Penerimaan Calon Bintara Polri di Cirebon, Begini Tanggapan Kuasa Hukum Korban

"Dia (AKP SW) janji jika anak saya tidak lolos maka uang akan dikembalikan," kata Wahidin.

Tapi janji tinggal janji. Tidak pernah ditepai. Sampai sekarang sudah tahun 2023, uang Wahidin belum kembali. "Tapi boro-boro dikembalikan, sepeserpun tidak ada pengembalian sampai sekarang," tukasnya.

Untuk mendapatkan uang sebesar itu, Wahidin harus menghabiskan tabungannya. Termasuk menggadaikan rumah.

"Saya mengumpulkan uang sejak anak saya masih SD karena memang berniat akan memasukkan anaknya daftar di kepolisian. Rumah telah terjual, dan uang tabungan sudah habis. Saya ingin uang saya kembali," tuturnya.

Sementara itu, Eka Surya Atmaja SH salah satu kuasa hukum korban, mengungkapkan bahwa, anak dari kliennya sampai depresi setelah gagal jadi polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: