FAKTA-FAKTA Situs Al Zaytun Dihack, 45.780 Data Dibocorkan, Kemenag Ikut Diseret: Mau Diserang Juga?

FAKTA-FAKTA Situs Al Zaytun Dihack, 45.780 Data Dibocorkan, Kemenag Ikut Diseret: Mau Diserang Juga?

Beberapa situs Al Zaytun diklaim sudah dihack oleh beberapa kelompok hacker.-Fredens of Security/Ist-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Situs Al Zaytun dihack oleh kelompok hacker yang mengaku bernama Fredens of Security, dan komunitas lain yakni Hacktivist Indonesia serta Vulzsec Team.

Selain membocorkan data siswa hingga alumni Mahad Al Zaytun, identitas Syekh Panji Gumilang juga ikut dihack dan dibocorkan.

Menariknya, kelompok hacker ini turut mempersoalkan adanya bantuan dari Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp 4 miliar per tahun ke Al Zaytun.

Meski bantuan tersebut telah diklarifikasi. Sebab, yang dimaksud adalah dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang sifatnya melekat kepada pelajar.

BACA JUGA:Kecam Aksi Pembakaran Al Qur'an di Stockholm, Jubir UE: Praktek Seperti Itu Tidak Diterima di Eropa

Kendati demikian, kelompok hacker ini tidak mau tahu dan mengancam akan melakukan serangan cyber ke Kemenag.

Mereka juga meminta agar Mahad Al Zaytun ditutup, termasuk dengan segala kesesatan yang ditimbulkan.

Apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi, upaya serangan cyber akan terus dilakukan kepada Mahad Al Zaytun yang berada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

"Oh ternyata kamu yang kasih Rp 4 miliar ke Al Zaytun, mau merasakan serangan seperti Al Zaytun? tulis mereka.

BACA JUGA:Jeruk Makan Jeruk, KPK Usut Oknum Pegawainya yang Diduga Lakukan Korupsi

Terbaru, Fredens of Security mempublikasikan peretasan data Mahad Al Zaytun, sejumlah 45.780 atau berukuran sekitar 4 giga byte (GB).

Mereka menyebut, data kali ini yang berhasil dibobol adalah daftar santri Al Zaytun. Adapun celah masuk yang dimanfaatkan adalah website aplikasi.al-zaytun.csh.id.

"Database daftar Al Zaytun 45.780 data dibocorkan oleh Fredens of Security. File: 4 GB," tulis keterangan kelompok tersebut yang turut dipublikasikan Hacktivist Indonesia, dan dikutip radarcirebon.com, Minggu, 2, Juli 2023.

Disampaikan bahwa motif melakukan peretasan tersebut adalah menuntut untuk menghapus ajaran sesat di muka bumi dan menolak keberadaan Mahad Al Zaytun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: