Stok Pupuk Subsidi di Cirebon Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Petani Hingga 2 Pekan Kedepan

Stok Pupuk Subsidi di Cirebon Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Petani Hingga 2 Pekan Kedepan

Stok Pupuk Kujang masih aman di Gudang Lini Cirebon, Kamis 13 Juli 2023.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM

"Dalam aturan itu BUMN pupuk dan anak perusahaannya wajib memenuhi kebutuhan pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah. Adapun kebutuhan pupuk subsidi dalam satu tahun telah ditetapkan melalui SK Alokasi di setiap provinsi hingga kabupaten/kota," sebutnya.

Di Jawa Barat misalnya, lanjut dia, berdasarkan SK Alokasi tahun 2023, telah ditetapkan kebutuhan pupuk subsidi petani sebanyak 942.508 ton. 

BACA JUGA:Panji Gumilang Kembali Diperiksa, Karo Penmas Divisi Humas Polri Jelaskan Tahapannya

Terdiri dari Pupuk Urea sebanyak 603.137 ton, NPK sebanyak 338.690 dan NPK khusus sebanyak 681 ton.

"Sebagai produsen yang bertanggung jawab mendistribusikan pupuk subsidi di Jawa Barat, Pupuk Kujang wajib memenuhi alokasi tersebut di tahun 2023," ucapnya.

Drikarsa memaparkan, seluruh pupuk subsidi ini merupakan hak petani yang telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian nomor 10 tahun 2022.

"Berdasarkan aturan itu, petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam e-Alokasi yang terintegrasi dengan SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektare, dan menggunakan Kartu Tani (untuk wilayah tertentu)," paparnya 

BACA JUGA:TMMD Kodim Kuningan Diwarnai Operasi Pasar Murah

Masih kata dia, petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat.

"Perlu diketahui, Permentan Nomor 10 Tahun 2022 juga menetapkan sembilan komoditas saja yang mendapat pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi."

"Sembilan komoditas ini merupakan komoditas pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi sehingga komoditi yang lain tidak lagi mendapat alokasi," katanya.

Sebagai bentuk optimalisasi distribusi, Drikarsa menegaskan, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS). 

BACA JUGA:Al Zaytun Dilanda Krisis Keuangan? Rekening Diblokir PPATK, Pengeluaran per Bulan Rp 10 Miliar

Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.

"Datanya realtime, jadi kami dapat memantau stok pupuk subsidi mulai dari lini produksi hingga ke tingkat distributor," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase