5 Suku Kanibal yang Masih Hidup di Era Modern, Ada yang Dimasak, Difermentasi dan Dibuat Jadi Sup

5 Suku Kanibal yang Masih Hidup di Era Modern, Ada yang Dimasak, Difermentasi dan Dibuat Jadi Sup

Suku Sentinel yang disebut masih melakukan tradisi kanibal di era modern.-Northsentinel/Ig-radarcirebon.com

Namun, mereka lebih terasing daripada Asmat, masih teguh dengan ajaran tradisional leluhur mereka di tengah hutan hujan.

Orang-orang Korowai menghabiskan hari-hari dengan merawat rumah mereka yang terletak di atas pohon serta berburu makanan. Makanan mereka biasanya serangga hidup-hidup.

Usia harapan hidup mereka hanya sampai 50 tahun. Pengobatan mereka masih sederhana: herba dan sihir.

BACA JUGA:Tol Cisumdawu Sudah Buka, Tapi Kenapa Penerbangan Bandara Kertajati Baru Dibuka Oktober, Oh Ternyata

Menurut mereka, anggota suku yang meninggal akibat penyakit itu disebabkan oleh "Khakhua", iblis berwujud manusia. Khakhua mengambil wujud anggota keluarga atau teman agar dapat menipu suku.

Sudah tradisi Korowai untuk membunuh terduga Khakhua dan memakan dagingnya. Daging Khakhua harus dimakan agar anggota suku lain yang masih hidup bisa aman.

Kini, populasi Korowai tinggal sedikit. Diperkirakan hanya ada sekitar 3000 orang.

4. Suku Sentinel

Suku ini jauh lebih terasing dari Korowai. Suku yang hidup di sebuah pulau di timur India ini benar-benar agresif pada orang luar dan langsung membunuh apabila ada yang datang.

BACA JUGA:Berkunjung ke Masjid As Syura, Kapolres Cirebon Kumandangkan Adzan

Oleh pemerintah India, kunjungan ke pulau tempat tinggal Sentinel dibuat ilegal. Meskipun tidak takut membunuh manusia, suku Sentinel tidak kanibal.

Atau setidaknya ini yang disimpulkan dari catatan antropologi yang terbatas, mengingat suku ini sangat tidak bisa didekati.

Dua nelayan yang terdampar di pulau Sentinel dibunuh dengan cepat. Kemudian, saat pemerintah India mengirim helikopter untuk mengantarkan makanan dan meneliti, mereka diserang panah dan batu.

Mereka sudah tinggal terisolasi di pulau itu selama 60,000 tahun. Suku itu diperkirakan  hanya berjumlah sekitar 50 - 100 orang saja.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Warung Nasi Jamblang Khas Cirebon, Tempat Bersih, Harga Pas di Kantorng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: