5 Suku Kanibal yang Masih Hidup di Era Modern, Ada yang Dimasak, Difermentasi dan Dibuat Jadi Sup
Suku Sentinel yang disebut masih melakukan tradisi kanibal di era modern.-Northsentinel/Ig-radarcirebon.com
Ketidaktakutan mereka akan kematian dan penyakit juga membuat mereka sering melakukan pengobatan alternatif. Mereka melarang homoseksualitas. Namun, mereka mengizinkan seks dengan mayat.
BACA JUGA:Nok-Kacung Cirebon Siap Ikut Mojang Jajaka Jawa Barat 2023
2. Suku Asmat
Lebih dekat dengan Indonesia, suku Papua Nugini ini memiliki reputasi sebagai kanibal di masa lalu. Mereka memburu musuh, kemudian saat musuhnya mati, tengkorak mereka dipakai sebagai alat memasak, mangkuk, atau bantal tidur mereka.
Wartawan Carl Hoffman menulis suku Asmat akan mengambil otak musuhnya dan menyajikannya di daun. Otak itu kemudian dicampur dengan sagu, dibungkus daun, dan dimasak.
Selain reputasi mereka sebagai pemburu kepala, mereka juga punya reputasi sebagai "pemburu nama".
Katanya, setiap orang di Asmat dinamai atas nama orang meninggal atau musuh yang dibunuh. Bahkan, seorang anak bisa baru punya nama di usia 10 tahun saat sukunya akhirnya membunuh seorang musuh dan membawa tengkoraknya kembali ke desa setelah mencari tahu namanya.
Pada tahun 1961, pewaris konglomerat Michael Rockefeller dari dinasti Rockefeller pergi ke Papua Nugini untuk menjelajah. Namun, kapalnya karam.
Ia selamat dan berenang 10 mil ke daratan, ke wilayah suku Asmat. Ia tidak pernah terlihat lagi sampai sekarang.
Selain spekulasi dibunuh buaya, Michael dan krunya juga diperkirakan dibunuh dan dimakan suku di pedalaman.
Namun, sejarah seram suku Asmat sudah berubah. Bahkan, suku ini sudah tidak lagi mengasingkan diri dan bisa dikunjungi.
BACA JUGA:Menilik Sosok Ainar Jo Roysastro, Atlet Kebanggaan Kota Cirebon dalam Bidang Renang
3. Suku Korowai
Kali ini dari Indonesia, suku ini adalah tetangga suku Asmat yang tinggal di wilayah Papua Barat sehingga masuk ke wilayah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: