Alasan Connie Rahakundini Bakrie Membela Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang: Saya Minta dengan Hormat

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Akademisi, analis militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie belakangan menjadi salah satu pihak yang getol membela Syekh Panji Gumilang dan Al Zaytun.

Namun, Connie Rahakundini menegaskan, dirinya membela Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang pada aspek yang menjadi bidangnya.

Sebab, untuk urusan lain seperti masalah keagamaan hingga soal penyimpangan ajaran, sudah ada pihak yang berwenang mengurus.

Yang menurut Connie menjadi bidangnya adalah soal maritim. Dalam hal ini, Al Zaytun memang perlu diapresiasi, karena berusaha mewujudkan apa yang disampaikan Presiden Jokowi di tahun 2014 yakni mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

BACA JUGA:Sensasi Empal Gentong Daging Kerbau, Apakah Masih Ada dan Seperti Apa Rasanya?

"Beliau mewujudkannya dalam aspek ekonomi. Kita tahu lah Al Zaytun pesantren yang mandiri. Sekarang dia sudah mau bikin kapal sepanjang 150 meter," kata dia, di tayangan Connie Black Box.

Menurutnya, kapal yang akan dibangun Al Zaytun memiliki panjang 2 kali dari KRI Bung Karno yang hanya 72 meter.

Dengan kemampuan membangun kapal besar dan sumber daya sendiri, Connie meminta agar langkah itu, diikuti oleh pihak lainnya.

"Saya berharap pesantren lain, gereja, pure, kalau perlu yang punya area laut malah mengikuti langkah beliau," tandasnya.

BACA JUGA:TERLALU! Diduga Jambret Beraksi di Lokasi Kebakaran Toko di Losari, Langsung Diamankan Polisi

Dikatakan Connie, Al Zaytun ingin mewujudkan ekonomi biru kemudian berdikari. Sebab, tidak mudah memiliki kemampuan untuk galangan kapal raksasa.

Bagi dirinya urusan Al Zaytun sesat atau aliran tertentu, seharusnya urusan sederhana. Sebab, negara ini punya BIN, BAIS yang sangat powerfull. Berkaitan aliran sesat juga punya Kementerian Agama (Kemenag).

"Harusnya kalau sesat tegas katakan sesat dan kalau tidak sesat, juga harus tegas menyatakan tidak sesat," tandasnya.

Disampaikan Connie, Indonesia harus kembali menjadi negara yang digdaya di laut. Padahal nenek moyang bangsa, adalah para raja di laut.

Sumber: