Asal Usul Gunung Bohong Cimahi, Penghalang Bandara Husein Sastranegara, Terkait Legenda Sangkuriang
Pesawat ke arah Bandara Husein Sastranegara melintas di sekitar kaki Gunung Bohong, Kota Cimahi. -East Photo Walk/Ist-radarcirebon.com
CIMAHI, RADARCIREBON.COM - Penamaan Gunung Bohong dikarenakan bentuknya yang seperti Gunung pada umumnya. Tetapi berukuran lebih kecil. Tingginya hanya 896 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Karena sebenarnya bukit, dan bukan gunung lantas disebutlah oleh masyarakat sebagai Gunung Bohong. Saat ini, Gunung Bohong sering digunakan untuk melihat Kota Bandung dan Cimahi dari ketinggian.
Di Gunung Bohong ini, dulu banyak ditumbuhi oleh pohon malaka. Tetapi sekarang dimanfaatkan untuk lapangan tembak berstandar internasional oleh Kodam III Siliwangi.
Beberapa tahun lalu, sempat muncul wacana kalau Gunung Bohong akan dipangkas puncaknya. Sehubungan dengan perluasan Bandara Internasional Husein Sastranegara.
Hal tersebut diperlukan karena Gunung Bohong ada di lokasi kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) Bandara Husein Sastranegara.
Namun, wacana tersebut dibatalkan. Meski sempat timbul tenggelam sekitar tahun 2000-an sampai dengan 2012.
Tetapi yang terealisasi adalah aktivitas pengeboman untuk pembangunan terowongan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Terowongan dari kereta cepat ini, menembus perut dari Gunung Bohong. Aktivitas ini, sempat membuat warga setempat mengeluh.
BACA JUGA:Sarat Mistis, Gunung Bohong Ancam Keselamatan Penerbangan Bandara Husein
Terutama warga yang tinggal di kaki Gunung Bohong. Ratusan rumah mereka mengalami kerusakan, sehingga menyampaikan protes.
Legenda Gunung Bohong
Dikisahkan pada zaman dahulu, sesaat setelah Sangkuriang menendang perahu, dia berlari ke sebuah bukit.
Di bukit yang sepi itu, dirinya sadar telah dibohongi oleh Dayang Sumbi. Karena itu, gunung atau bukit tempat Sangkuriang merenung, dinamakan Gunung Bohong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: