Ingin Belajar Pengelolaan Green House, 12 Kades se-Kecamatan Kebasen Banyumas Sambangi Kesenden

Ingin Belajar Pengelolaan Green House, 12 Kades se-Kecamatan Kebasen Banyumas Sambangi Kesenden

12 kepala desa (kades) bersama perangkat desa se-Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah studi banding di Kelurahan Kesenden, Jumat 4 Agustus 2023.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon menerima kunjungan 12 kepala desa (kades) bersama perangkat desa se-Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat 4 Agustus 2023.

Kunjungan para kades dan perangkatnya tersebut dalam rangka studi banding dan menimba ilmu tentang sistem pengolahan sampah organik dan proklim.

Rombongan kemudian mengunjungi Green House di RW 04 Kampung Kebon Benteng Tengah, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.

Green house tersebut merupakan upaya pemanfaatan lahan di perkampungan untuk ketahanan pangan dan pengolahan sampah menjadi pupuk di wilayah Kelurahan Kesenden.

BACA JUGA:Sosialisasi Pemilu 2023, PPK dan PPS Kecamatan Astanajapura Keliling Kampung

BACA JUGA:Reses di Desa Sampiran, SBH Serap Aspirasi Warga yang Inginkan Perbaikan Infrastruktur

Green House diresmikan pada Januari 2022 lalu dan ditindaklanjuti secara serius melalui edukasi tata cara menanam hingga memiliki nilai jual melalui metode yang tepat.

Wahyu Adi Fitrianto selaku Camat Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah kepada radarcirebon.com mengungkapkan, kedatangan dirinya bersama rombongan bertujuan untuk menimba ilmu tentang pengelolaan sampah organik dan proklim.

"Kegiatan ini bertujuan untuk silaturahmi sekaligus ingin menimba ilmu yang ada di Kampung Proklim Kelurahan Kesenden untuk diaplikasikan di semua desa se Kecamatan Kebasen, Banyumas.”

“Kami meninjau semua yang telah dilakukan di Kampung Proklim Kelurahan Kesenden ini mulai dari pengelolaan sampah, penghijauan, bank sampah, pemberdayaan masyarakat hingga pembuatan kompos," ungkapnya.

BACA JUGA:Ingin Batu Akil Black Opal Tetap Mengkilap? Inilah Metode dan Alat yang Digunakannya

BACA JUGA:5 Jenis Batu Akik Sulaiman yang Paling Diburu Kolektor, Ada yang Seperti Warna Pelangi

Dikatakan dia, semua yang dilakukan di sini (kampung Proklim Kelurahan Kesenden) sudah dilakukan di wilayahnya. Namun hingga kini masih jalan di tempat.

"Kami coba belajar juga, karena  penanganan sampah di desa kami  belum maksimal. Kemudian bank sampah kami juga sudah membuat cuma belum hidup. Kemudian yang terbaru kami belajar pembuatan kompos," katanya.

Ditambahkan Wahyu, pihaknya optimis dengan ilmu yang didapat akan dimaksimalkan untuk pengaplikasiannya. Karena, di desa mempunyai lahan yang cukup luas.

"Di sini (kota) lahan sedikit tapi produktif. Kita di desa lahan luas belum sepenuhnya termanfaatkan," pungkasnya.

BACA JUGA:6 Batu Akik Termahal di Indonesia, Salahsatunya Bisa Atasi Depresi

Sementara itu, Lurah Kesenden Rulianto mengatakan, pihaknya mensimulasikan cara pembuatan pupuk kompos kemudian juga program-program pengolahan sampah anorganiknya.

"Di Kampung Proklim ini memiliki sedekah sampah, bank sampah dan juga menjalin kemitraan dengan beberapa pelaku usaha yang ada di wilayah Kelurahan Kesenden.”

“Ada rumah zakat, dan kerja sama beberapa hotel yang memang konsen terhadap pengelolaan sampah dan perubahan iklim untuk menjadi lebih baik. Semoga ilmu yang disampaikan bisa bermanfaat untuk desa di wilayah Kecamatan Kebasen," katanya. (rdh)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase