Bambang : Seniman Jalanan Harus Punya Ruang Berkspresi

Bambang : Seniman Jalanan Harus Punya Ruang Berkspresi

Bambang Mujiarto ST, anggota DPRD Jawa Barat dari fraksi PDI Perjuangan saat bertemu dengan komunitas seniman angklung Kabupaten Cirebon, kemarin.-Andri Wiguna-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Cirebon butuh ruang berekspresi untuk para seniman. Khususnya para seniman jalanan yang setiap harinya harus kucing-kucingan dengan aparat karena dianggap melanggar peraturan daerah.

Hal ini disampaikan Bambang Mujiarto ST, anggota DPRD Jawa Barat dari fraksi PDI Perjuangan saat bertemu dengan komunitas seniman angklung Kabupaten Cirebon, kemarin.

Menurut dia, selain sebagai pelestari kesenian, seniman angklung juga merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Cirebon yang juga harus dibantu dan difasilitasi ruang lingkup berekspresinya, khususnya supporting untuk mendukung perekonomian para seniman.

"Secara aturan memang tidak diperbolehkan untuk ngamen atau sejenisnya dilampu merah, tapi tentu harus ada solusi seperti apa pengaturannya sehingga teman-teman senimam jalanan ini punya ruang berkreasi yang bisa menipang perekonomian keluarga,"ujarnya.

BACA JUGA:BRImo FSTVL 2023: Ini Mekanisme Tukar BRIpoin Jadi Voucher Promo Hingga Mobil Listrik Keren

BACA JUGA:Wanita Berkaos Merah Diduga Mencuri di Toko Kosmetik di Kuningan, Sudah Banyak yang Jadi Korban

Ditambahkan Bambang, jumlah komunitas seni atau seniman jalanan sangat banyak, hal ini harus didukung oleh otoritas pemerintah daerah agar ada win win solution yang berpihak pada solusi terbaik bagi semua pihak.

"Daerah juga tidak menjadi kumuh dan rawan gangguan lalu lintas, disatu sisi para seniman juga bisa mendapatkan ruang berekspresi tanpa harus kucing-kucingan dengan Satpol PP," imbuhnya.

Bambang pun menyarankan agar Pemkab Cirebon melalui dinas terkait baik Disbudpar atau Satpol PP agar bisa mensinkronkan potensi ini menjadi sebuah daya tarik pengembangan pariwisata di Kabupaten Cirebon.

"Kolaborasi seniman jalanan dan tempat pariwisata bisa sejalan beriringan, seperti kawasan trusmi bisa menggandeng seniman angklung sebagai performance, pasar batik bisa juga, hotel-hotel, rumah makan dan lainnya juga bisa berkolaborasi, termasuk apakah memungkinkan jika sekitaran lampu merah dikawasan wisata atau kawasan lainnya bisa dijadikam tempat berekspresi para seniman jalanan,"bebernya.

BACA JUGA:Kronologi Affiati Diberhentikan Gubernur dari DPRD Kota Cirebon, dari Ketua ke Anggota Lalu Dicopot

BACA JUGA:Cisumdawu Tol Paling Indah, Oh Nanti Dulu, Bandingkan dengan Dua Jalan Tol Ini, Ada The Panoramic Toll Road

Yang terpenting kata Bambang, aturan yang dibuat harus ditaati bersama dsn membawa kemanfaatan untuk semua. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: