Gelandang Persib Bandung Ini Jadi 'Korban' Pandangan Pertama, Ikuti Jejak Ayahnya, Menikah Muda

Gelandang Persib Bandung Ini Jadi 'Korban' Pandangan Pertama, Ikuti Jejak Ayahnya, Menikah Muda

Rachmat Irianto punggawa Persib Bandung. -Rachmat Irianto/Ig-RADARCIREBON.COM

BACA JUGA:Dapat Aduan dari Masyarakat Soal Pencurian, Anggota Yon Arhanud 14-PWY Cirebon Berhasil Tangkap Pelakunya

Selama aktif sebagai pemain, penampilan Bejo, begitu dia biasa disapa, terbilang stabil. Dia mempersembahkan dua trofi juara bersama Persebaya Surabaya pada 1996/1997 dan 2004. 

Menariknya, Bejo memutus mitos seorang pemain akan sulit menjaga penampilan ketika memutuskan menikah pada usia muda. 

Bejo mengungkapkan alasan memutuskan menikah dengan wanita idamannya, Yetty Rachmawati. Ketika itu usianya masih 21 tahun pada 1998.

Bejo mengaku sebelum mengambil keputusan, dia kerap berdiskusi dengan seniornya yang pernah memperkuat Persebaya. Seperti Budi Johanis dan Johny Fahamsyah.

BACA JUGA:Waduh! 26 Artis dan Influencer Dilaporkan ke Bareskrim Polri Karena Dugaan Promosi Judi Online

"Mereka memberikan dukungan penuh. Saya diminta untuk lebih fokus berkarier di sepak bola karena sudah memiliki tanggungan," ujar Bejo. 

Ayah dari Rachmat Irianto, itu juga mengaku sangat beruntung bisa menikahi Yetty Rachmawati yang telah memberikannya empat buah hati.

Apalagi anak sulungnya, Rachmat Irianto, juga menikah dalam usia muda. Dan mengikuti karirnya sebagai pemain bola.

Bejo pun mengungkapkan niatnya mempertahankan penampilannya di lapangan hijau dan menjaga pernikahannya tetap awet hingga saat ini. “Kuncinya adalah komunikasi, pengertian, saling memahami, dan mendukung," tegas Bejo.

BACA JUGA:Kekeringan Landa 12 Desa, Pemkab Cirebon Bantu Distribusikan Air Bersih

Bejo mencontohkan kebiasaannya tidur paling lambat jam 10 malam. Hal ini dilakukan untuk menjaga kondisinya tetap fit saat mengikuti latihan.

Termasuk ketika Rachmat Irianto lahir pada 3 September 1999, Rachmawati telaten mengurus dan menjaga sang bayi sementara Bejo beristirahat.

"Beruntung ibu mertua turut membantu. Kala Persebaya bertanding di kandang, dua hari sebelumnya saya menginap di mes agar bisa lebih fokus," ujarnya.

Setelah memutuskan gantung sepatu pada 2014, Bejo meneruskan kariernya di dunia sepak bola dengan menjadi pelatih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: