Dosen Ekonomi: Penghasilan Kamu Pas-pasan? Hindari PayLater karena Bisa seperti Terjerat Pinjol

BACA JUGA:Ternyata Kelemahan Timnas U-23 Masih Besar, Shin Tae-yong Pun Pesimis Kalau Begini

"Jangan sampai seperti kasus pinjol, dimana karena kemudahan, jadi terlena dan tak bisa bayar. Lalu berakhir dengan terjerat utang pinjol yang besar karena denda yang tak tanggung-tanggung," paparnya. 

Namun, dalam kondisi sebaliknya, ketika seseorng benar-benar membutuhkan sebuah barang dan dipastikan mampu membayar dengan waktu yang disepakati metode pembayaran ini bisa jadi pilihan.

Gunakan metode pembayaran paylater hanya untuk kebutuhan darurat bukan tersier. Dan sesegera mungkin membayarnya.

"Biasanya lebih aman untuk para pengusaha yang perputaran uangnya selalu berjalan, sehingga mereka dipasikan bisa membayar paylater," tukasnya.

BACA JUGA:Asisten Keceplosan Rahasia, Permainan Persib Berubah di Tangan Bojan

Kemudian untuk karyawan atau seseorang dengan penghasilan tetap setiap bulan, paylater juga bisa digunakan selama mengetahui porsi dari penghasilannya yang bisa dipakai.

Seperti diketahui, penggunaan paylater sebenarnya sama dengan fitur kredit lainnya. Bahkan riwayat keuangan seseorang bisa tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ketika menggunakan paylater dengan tidak bertanggung jawab, seseorang bisa saja ditolak pengajuan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) atau fasilitas kredit lainnya, karena status kredit macet di SLIK.

Belakangan ini, fitur PayLater memang disediakan beragam marketplace untuk melengkapi layanannya kepada konsumen.

BACA JUGA:Status Darurat, Bey Machmudin Ingin Api di TPA Sarimukti Padam dalam Dua Minggu

Mulai transportasi daring, membeli makanan hingga belanja online bisa menggunakan PayLater atau belanja sekarang, bayar nanti.

Sayangnya, penggunaan PayLater yang tidak bertanggung jawab justru membuat seseorang bisa terjerat masalah keuangan.

Karenanya, bila penghasilan pas-pasan sebaiknya jangan tergoda menggunakan PayLater karena bunga dan denda bisa menjerat seperti pinjaman online atau pinjol lainnya.

Sumber: