BPOM Rekomendasikan Beberapa Ciri-ciri Kosmetik Berbahaya, Simak Penjelasannya

BPOM Rekomendasikan Beberapa Ciri-ciri Kosmetik Berbahaya, Simak Penjelasannya

BPOM sampaikan sejumlah ciri-ciri kosmetik berbahaya.-Pixabay-

RADARCIREBON.COM - Kosmetik adalah bagian penting dari perawatan diri sehari-hari wanita, tetapi tidak semua kosmetik aman untuk digunakan.

Namun, Anda harus tetap berhati-hati dan waspada sebelum membeli kosmetik.

Jangan tertipu oleh harga murah karena faktanya mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kulit dan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Oleh karena itu, perhatikan karakteristik kosmetik berbahaya yang direkomendasikan BPOM berikut ini.

BACA JUGA:Cara Mudah Membayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Melalui ATM BCA, Berikut Langkah-langkahnya

Periksa label barang

Salah satu cara paling mudah untuk mengenali kosmetik yang berbahaya adalah dengan memeriksa label produk.

Semua label kosmetik yang dilisensikan oleh Badan Pengawas Kosmetik (BPOM) harus berisi informasi penting seperti nama produk, nama produsen, tanggal kedaluwarsa, nomor izin edar BPOM, dan bahan-bahan yang digunakan.

Pastikan Anda membaca label dengan teliti sebelum membeli atau menggunakan produk kosmetik.

Tidak memiliki izin edar

Kosmetik yang tidak memiliki izin edar dari BPOM tidak menjamin keamanan, manfaat, dan kualitasnya.

Pastikan untuk memperhatikan Nomor Izin Edar (NIE)

BACA JUGA:CADAS! Presiden Jokowi Keluarkan Inpres yang Mewajibkan 33 Instansi untuk Mendukung Piala Dunia U-17

Salah satu indikator utama keamanan produk kosmetik adalah nomor Izin Edar (NIE) dari BPOM.

Ini adalah nomor registrasi yang menunjukkan bahwa produk tersebut telah melalui pengujian dan persetujuan dari BPOM.

Anda harus memastikan bahwa produk yang Anda beli memiliki NIE yang sah. Anda dapat melakukannya melalui situs web resmi BPOM.

Terasa Lengket

Anda harus berhati-hati jika kosmetik yang terlalu pekat membuat kulit terasa lengket dan sulit meresap dengan cepat.

BACA JUGA:Masih Berpeluangkah untuk SP3 setelah Berkas Kasus Penistaan Agama Panji Gumilang Dikirim ke Kejagung?

Oleh karena itu, sebelum membeli kosmetik, cobalah produk di area kulit kecil terlebih dahulu sebelum diterapkan ke seluruh wajah.

Mengandung substansi yang berbahaya atau dilarang

Menurut BPOM, kosmetik berbahaya dapat mengandung bahan berbahaya atau dilarang seperti merkuri, hidrokinon, tretinoin, atau asam retinoat.

Bahan logam

Jika kosmetik yang Anda beli berbau logam, itu mungkin mengandung merkuri. Pabrikan kosmetik kadang-kadang menambahkan pewangi untuk menyamarkan bau logam merkuri.

BACA JUGA:Aktif Berdayakan UMKM, BRI Kembali Selenggarakan Program Inovatif ‘Pengusaha Muda BRILiaN 2023’

Warna menjadi gelap

Menurut Women's Health, kosmetik yang mengandung merkuri biasanya berubah menjadi abu-abu gelap atau hijau gelap ketika terkena cahaya matahari.

Jika hal itu terjadi pada kosmetik yang Anda gunakan, hindari menggunakannya segera karena dapat membahayakan kulit Anda.

Teksturnya kasar

Kosmetik yang berbahaya dan mengandung merkuri biasanya kasar. Mereka juga lengket dan tidak lembut, dan biasanya sulit menyatu dengan kulit wajah saat digunakan.

Karena minyak yang dihasilkan secara alami oleh kulit wajah menempel pada zat kimia berbahaya seperti merkuri.

Harga yang terlalu rendah

BACA JUGA:Sepatu Bola Daisuke Sato Bikin Bobotoh Salfok, Ternyata Pakai Produk Lokal Bandung

Produsen kosmetik yang mencoba menghemat uang mungkin menggunakan bahan yang tidak aman atau tidak mengikuti standar keamanan yang ditetapkan oleh BPOM.

Harga yang terlalu murah seringkali menunjukkan bahwa produk tersebut ilegal atau palsu.

Akibatnya, berhati-hatilah dengan produk yang terlalu murah, terutama jika harganya jauh di bawah harga pasar yang umum.

Hindari produk yang tidak memiliki deskripsi bahan

Kosmetik yang aman harus mencantumkan semua bahan yang digunakan dalam produknya. Jika Anda menemukan produk yang tidak melakukannya atau hanya menyebutkan "bahan rahasia", Anda harus menghindarinya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase