Bikin Maskapai Betah di Bandara Kertajati, Alvin Lie: Kita Melihat Contoh Singapura dan Malaysia

Bikin Maskapai Betah di Bandara Kertajati, Alvin Lie: Kita Melihat Contoh Singapura dan Malaysia

Kabupaten Majalengka harus dibikin menjadi ramai agar Bandara Kertajati benar-benar memberikan dampak. -Ist-radarcirebon.com

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COMBandara Kertajati yang akan kembali beroperasi penuh pada 29 Oktober 2023 diharapkan dapat membuat maskapai penerbangan betah di sana.

Karena itu, perlu dilakukan sejumlah langkah termasuk oleh pengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Sebab, bila penumpang sepi di Bandara Kertajati, dikhawatirkan maskapai kembali berguguran dan membuat rute penerbangan di sana menjadi semakin tidak menarik.

Pengamat aviasi, Alvin Lie menilai ada langkah yang bisa ditiru dari Singapura dan Malaysia merespons maskapai yang mau membuka penerbangan ke daerah mereka.

BACA JUGA:DOWNGRADE! Kondisi Bandara Husein Sastranegara Bakal Jadi Begini setelah Penerbangan Pindah ke Kertajati

Promosi seperti apa? Anggarannya bagaimana? Kita melihat contoh, Singapura dan Malaysia. Begitu ada airline Indonesia yang mau terbang ke sana, diberi insentif,” kata Alvin Lie.

Menurut Alvin, apa yang dilakukan Singapura dan Malaysia sangat bisa dicontoh yakni memberikan insentif kepada maskapai. Misalnya untuk biaya promosi. Sebab, hal ini menjadi faktor yang sangat penting.

“Saya lihat sendiri Singapura. Begitu ada airline mau buka rute ke Singapura, dikasih anggaran 100 ribu Dollar untuk mengiklankan rute barunya itu,” tuturnya.

Biaya promosi yang diberikan tersebut, 50 persen dibayar secara cash, sisanya natura. Pertanyaannyap, apakah PT Angkasa Pura II atau Pemprov Jawa Barat, siap memberikan ini?

BACA JUGA:Bandara Husein Sastranegara Tidak Dimatikan, Bukan Internasional, Penerbangan ke Jogja, Surabaya - Lampung

Alvin menilai, perpindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati tinggal 1 bulan lagi.

Pertanyaannya adalah apakah airline sudah gencar mempromosikan rute tersebut? Apakah daerah sudah gencar mempromosikan potensinya?

Soal faktor promosi ini, menurut Alvin yang juga Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI), sangat penting untuk terus menerus dilakukan.

Sayangnya, sejak 2018 sampai sekarang, dan masa break ketika terjadi pandemi covid-19, tidak terlihat upaya dari Pemerintah Daerah Majalengka dan sekitarnya untuk mempromosikan daerahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: