Penuh Teka-teki dan Konspirasi! Review Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso

Penuh Teka-teki dan Konspirasi! Review Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso

Review film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.-Ist/tangkapan layar-radarcirebon.com

BACA JUGA:Bobotoh: Keterlaluan Jika Madinda Nyebrang ke Tetangga

Pembuatan film dokumenter ini juga melibatkan sejumlah pakar forensik. Saat menonton film dokumenter ini, kita akan diajak melihat proses penyelidikan forensik kasus kematian Mirna Salihin oleh sejumlah ahli forensik.

Mereka mengungkapkan hasil analisis mereka terhadap Mirna sebagai korban dalam kasus tersebut.

Menariknya, ada perdebatan mengenai perbedaan analisis yang dilakukan oleh beberapa ahli forensik.

Sebagian ahli forensik menyatakan bahwa Mirna meninggal karena racun sianida yang ada di dalam kopinya, sementara yang lain berpendapat bahwa Mirna meninggal karena penyakitnya.

BACA JUGA:Titik Lemah Persib Ada di Pemain Ini, Terungkap Jelang Lawan Persebaya, Begini Cara Mengatasinya

Hal ini membuat penonton semakin bingung dalam menentukan dimana titik terangnya.

Sama halnya dengan film dokumenter lain, film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso ini menampilkan berbagai wawancara eksklusif dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini.

Termasuk keluarga Mirna sebagai korban, barista dari kafe Oliver, seorang pengamat hukum, jurnalis, dan juga pengacara Jessica sebagai terdakwa.

Sejumlah narasumber tersebut memberikan perspektif dan sudut pandang mereka sendiri mengenai kasus pembunuhan ini.

BACA JUGA:5 Kejanggalan Diungkap Film Dokumenter Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso, Warna Kulit Mirna Jadi Sorotan

Misalnya, keluarga Mirna yang meyakini bahwa Jessica bersalah dan seharusnya dihukum berat, sementara pengacara Jessica Wongso berpendapat bahwa Jessica tidak bersalah.

Dalam film ini juga ditampilkan wawancara bersama Jessica Wongso yang mengaku bahwa ia merasa kesulitan bertahan dan merasa sangat tertekan menghadapi kasus ini.

Di mana semua orang sepertinya hanya ingin melihatnya sebagai orang yang bersalah dan harus bertanggung jawab atas kematian Mirna Salihin.

Bahkan, dia juga berbicara tentang traumanya terkait peristiwa ini, serta semua tudingan yang dialamatkan kepadanya oleh media, dan berita-berita yang menurutnya tidak akurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: