Kesaksian Bekas Bos di Australia yang Memberatkan Jessica Wongso, Pernah Dapat Ancaman Pembunuhan
Mantan bos Jessica Kumala Wongso di Australia, Kristie Louise Carter mengungkapkan kesaksian yang memberatkan.-60 Minutes Australia-radarcirebon.com
JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan sianida yang selanjutnya dikenal dengan Kopi sianida belakangan menjadi perbincangan usai tayangan Film Dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
Di tengah polemik yang muncul pasca penayangan film dokumenter tersebut di Netflix, saudari kembar Wayan Mirna Salihin mempublikasikan kembali tayangan terkait kasus tersebut.
Saudari kembar Mirna, Made Sandy Salihin membagikan tayangan liputan mendalam yang sempat dipublikasikan 60 Minutes Australia.
Liputan mendalam tersebut ditayangkan di tahun 2017 dan turut memuat keterangan dari narasumber penting. Termasuk salah satunya Kristie Louise Carter yang merupakan mantan atasan Jessica Kumala Wongso.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Pakai Formasi Bercanda, Shin Tae-yong Beri Jawaban
Keterangan Kristie Carter tersebut menjadi petunjuk awal bagaimana riwayat dari Jessica Kumala Wongso dan catatan kriminal di Australia.
Kristie Carter yang ketika itu menjabat Head of Media and Marketing New South Wales Ambulance mengungkap sosok Jessica Kumala Wongso yang kerap bermasalah.
“Saya sudah mengobservasi Jessica kurang lebih 8 bulan. Dari perilakunya terlihat ada kebenciaan dan kegilaan,” kata Kristie dikutip dari tayangan 60 Minutes Australia pada Kamis, 12, Oktober 2023.
Dari tindak tanduk Jessica, Kristie mengaku tidak punya keraguan bahwa gadis tersebut memiliki kemampuan untuk membunuh orang lain.
BACA JUGA:Bukan Money Politic, Ada Tradisi Uang Pung di Pemilihan Kuwu Kabupaten Cirebon, Apa Itu?
“Saya tidak punya keraguan dia punya kemampuan untuk menyakiti bahkan membunuh orang lain,” tandasnya.
Bahkan ada satu momen yang membuat Kristie terhenyak, yakni ketika mengunjungi Jessica di rumah sakit karena percobaan bunuh diri.
“Saya mengunjunginya di rumah sakit, saat Jessica di rawat karena percobaan bunuh diri. Dia bilang ingin pulang, karena diperlakukan seperti seorang pembunuh,” tandasnya.
Kemudian, Jessica mengungkapkan satu penegasan bahwa dirinya bisa membunuh orang karena mengetahui dosis yang tepat dan mematikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: