Desa Ambulu Akhirnya Panen Ikan Bandeng Lagi

Desa Ambulu Akhirnya Panen Ikan Bandeng Lagi

Panen bandeng di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon. Foto: deny hamdani-radar cirebon.-Deni Hamdani-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, melakukan panen bandeng di tahun 2024, tepatnya pada Rabu 10 Januari 2024. Sebelumnya, selama lima tahun tak ada panen bandeng imbas banjir rob yang terjadi setiap tahun.

Dengan adanya panen bandeng ini, Pemdes Ambulu ingin membuktikan bahwa di tengah banjir rob dan industri, masih membudidayakan Bandeng Losari dan berhasil panen.

“Ini panen kelima di tahun 2024. Kita punya lima kelompok budidaya perikanan. Tahun 2024 ini juga menandai adanya panen lagi setelah sebelumnya lima tahun gagal melakukan panen,” kata Kuwu Ambulu, Sunaji.

Sunaji mengatakan pihaknya membentuk kelompok budidaya perikananan untuk mengantisipasi budidaya bandeng yang semakin hari semakin menurun produktivitasnya. Selama ini Bandeng Losari cukup terkenal dan bergantung pada budidaya bandeng di Desa Ambulu.

BACA JUGA:Catat! Pemerintah Tetapkan Cuti Bersama untuk ASN Tahun 2024

BACA JUGA:Sekda Tinjau Pemeliharaan Rumput Stadion Watubelah

“Desa Ambulu itu adalah pensuplai terbesar Bandeng Losari. Bandeng Losari itu bandeng yang cukup dikenal di berbagai kota besar di Indonesia. Orang sudah tahu semua," ujarnya.

Diungkapkan Sunaji, selama lima tahun sebelumnya, petani bandeng di Ambulu belum bisa melakukan panen karena banjir rob. “Lima tahun terakhir produksi Bandeng Losari, khususnya Ambulu, menurun dengan tidak ada panen karena datangnya air rob. Air rob ini biasanya siklusnya satu tahun tiga kali. Sementara siklus panen satu tahun dua kali. Jadi ketika mau panen kena air rob lagi," ujarnya.

Selama lima tahun lahan tambak bandeng di Ambulu dengan luas sekitar 800 hektare tidak bisa melakukan panen bandeng. “Selama lima tahun yang ada petani merugi karena gagal panen bandeng. Kerugian gagal panen akibat banjir rob itu hitungannya satu hektare Rp10 juta. Kalau dikalikan 800 hektare, bisa sampai 8 miliar kerugian petani bandeng," tuturnya.

Untuk bisa membangkitkan budidaya bandeng di desanya, pihaknya melakukan berbagai upaya. “Jadi selama lima tahun terakhir para petani bandeng sudah hampir frustasi. Tambaknya pun banyak yang ditelantarkan. Sehingga kami dari pemdes mencoba mengusulkan supaya budidaya ini diintensifkan,” kata Sunaji.

BACA JUGA:HUT ke-51 DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Targetkan Menang di Pileg dan Pilpres 2024

BACA JUGA:Kemenag Rilis Daftar Nama Jamaah Haji yang Berangkat ke Tanah Suci 2024 Ini, Cek di Aplikasi Pusaka

“Langkah pertama bibitnya harus bibit yang tersertifikasi. Makanannya pun harus tersedia, karena kebanyakan petani dan nelayan sekitar Ambulu itu tradisional, kami mencoba lewat Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan mengusulkan bantuan program untuk budidaya kampung perikanan," sambung Kuwu Sunaji.

Pria peraih Person of Year 2023 dari Radar Cirebon kategori Tokoh Pembangunan Desa itu mengatakan sebagai suntikan semangat, petambak bandeng tahun 2023 mendapatkan bantuan Rp125 juta untuk setiap kelompok budidaya bandeng. "Alhamdulillah setengah tahun yang lalu, digelontorkan kurang lebih 600 sekian juta untuk lima kelompok. Satu kelompok dapat 125 juta," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: