Gropyokan Tradisi Petani di Gegesik Cirebon, Kerahkan Anjing dan Burung Hantu Berburu Hama Tikus

Gropyokan Tradisi Petani di Gegesik Cirebon, Kerahkan Anjing dan Burung Hantu Berburu Hama Tikus

Petani di Gegesik Kabupaten Cirebon masih melakukan tradisi Gropyokan, berburu hama tikus pakai anjing dan burung hantu. Foto:-Samsul Huda-Radar Cirebon

Sebab, dari sisi rantai makanan, tikus adalah makanan burung hantu sehingga ada aspek saling menguntungkan.

Dengan metode penyediaan rumah burung hantu, dapat memancing burung hantu bisa menetap dan berburu tikus. 

BACA JUGA:Korban Rugi Rp1,2 Miliar, Komplotan Maling yang Pernah Beraksi di Cirebon Dibekuk Polda Jabar

“Dalam satu malam burung hantu bisa memakan lima ekor tikus. Karena sifat burung hantu tidak bisa menetap sendiri maka kami persiapkan rumah agar mereka bisa tinggal di area ini," terang Sartono.

Masih kata Sartono, dampak paling buruk akibat hama tikus tentunya bisa puso atau gagal panen. 

Artinya, jika tidak dikendalikan, akan merusak tanaman padi milik petani. 

“Musim sekarang ini siklus lima tahunan yang berganti adanya serangan hama dan kebetulan ini musim tikus," imbuhnya.

“Ini sebagai penanggulangan dan dampaknya sangat efektif agar di musim tanam ini petani bisa menghasilkan panen sesuai yang diharapkan," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: