Tradisi Nyekar Jumat Kliwon, Berikut Makna Menurut Masyarakat Jawa
Tradisi nyekar ke makam leluhur yang dilakukan setiap Jumat Kliwon memiliki makna menurut masyarakat Jawa.-Asep Brd-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Rasidi (70), Warga Desa Wanayasa, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, selalu datang ke makam leluhur tiap Jumat Kliwon.
Usai menjalankan Sholat Subuh, dirinya bersiap diri dengan membawa Surat Yasin, pelaratan seperti sapu lidi dan cerulit ke komplek pemakaman.
Kegiatan tersebut, rutin dilakukan Rasidi tiap Jumat Kliowon sekaligus nyekar ke makam orang tua.
"Sudah turun temurun, tiap Jumat Kliwon selalu datang ke makam untuk nyekar sekaligus bersih-bersih area kuburan," ucap Rasidi, Jumat 19 Januari 2024.
BACA JUGA:3 Tahun Absen, CFD Kota Cirebon Aktif Lagi Mulai Minggu Ini Tapi Pindah Lokasi
Dari pengetahuannya, nyekar ke makam orang tua yang dilakukan tiap Jumat Kliwon, sudah dilakukan sejak dirinya masih kecil.
Tradisi tersebut melekat di keluarga besarnya dan seluruh warga Desa Wanayasa pada umumnya.
"Makam selalu ramai didtangi warga tiap Jumat Kliwon," sebut pria yang sering disebut Abah Idi ini.
Dijelaskan lebih lanjut, mengrimkan doa kepada orang tua dengan mendatangi makam langsung, disebutkan sebagai pengingat dirinya.
BACA JUGA:3 Destinasi Wisata yang Populer di Cirebon; Nikmati Akhir Pekan Anda di Sini!
Selain itu, kegiatan yang menjadi rutinitasnya sebulan sekali itu, ditekankan kepada anak cucunya untuk melakukan hal yang sama.
"Kalau tidak diberi contoh, nanti siapa yang akan mengirim doa dan merawat makam kita nanti," tegas Abah Idi.
Selain itu, sambung Abah Idi, para orang tua terdahulu menceritakan, jika arwah leluluh selalu mendatangi rumah anak-anaknya ketika malam Jumat Kliwon.
Kedatangan mereka (arwah leluhur) ke rumah anak cucunya, untuk meminta doa dan kebersihan makam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: