Tradisi Nyekar Jumat Kliwon, Berikut Makna Menurut Masyarakat Jawa
Tradisi nyekar ke makam leluhur yang dilakukan setiap Jumat Kliwon memiliki makna menurut masyarakat Jawa.-Asep Brd-radarcirebon.com
BACA JUGA:Surga Tersembunyi, Inilah 7 Wisata Alam di Cirebon yang Jarang Diketahui
"Itu sebabnya, tiap pagi di hari Jumat Kliwon, orang-orang selalu datang ke makam membaca Surat Yasin dan membersihkan kuburan," papar Abah Idi.
Dikutip dari NU Online, nyekar berasal dari kata Jawa 'sekar', mengandung arti kembang atau bunga.
Dalam praktiknya, ziarah atau nyekar ini melibatkan penaburan bunga di atas makam yang dikunjungi.
Di dalam nyekar, yang pasti dan umum terjadi, adalah (besik) pembersihan makam dan pembacaan himpunan doa atau bagian dari surat Alquran, yang pendek-panjangnya, bervariasi satu sama lain.
Ini juga membuat waktu yang dibutuhkan dalam nyekar berbeda-beda: dari yang singkat sekitar belasan menit, hingga hitungan jam, bahkan ada yang seharian penuh.
Nyekar ke leluhur ini, juga umum dilakukan oleh mereka yang ingin memohon doa restu dan kekuatan batin karena menghadapi suatu tugas dan tanggung jawab yang berat.
Selain itu, ada salah satu anggota yang akan bepergian jauh, atau karena ada hajat dan keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang besar sekali.
Nyekar akan mengingatkan diri mereka bahwa setiap manusia kelak juga akan mengalami kematian.
BACA JUGA:David Ozora Tampil di Podcast Onad, Saat Koma Sempat Bertemu Gus Dur
Nyekar atau ziarah kubur juga memiliki dasar-dasarnya di dalam Islam sebagaimana termaktub dalam hadits nabi yang diriwayatkan Muslim, Abu Dawud, dan at-Tarmizi.
“Dahulu aku telah melarangmu berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah, karena sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan akhirat.” *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: