Sejarah Desa Bangodua, Tempat Murid Sunan Ampel Sempurnakan Ajaran Islam di Cirebon

Sejarah Desa Bangodua, Tempat Murid Sunan Ampel Sempurnakan Ajaran Islam di Cirebon

Desa Bangodua, Kabupaten Cirebon, memiliki sejarah leluhur yang nyaris sama dengan Bangodua, Kabupaten Indramayu.-Tangkapan Layar Video-Youtube @NapakTilas

Versi lain berdasarkan kitab kuno, Buyut Ki Surawana merupakan murid dari Sunan Ampel Denta yang datang dari Demak.

BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Elit Partai Mulai Cooling Down, Berikut Ini Pesan dari PDI Perjuangan Jabar

Sunan Ampel Denta memerintahkan murid-muridnya termasuk Ki Surawana, datang ke wilayah Cirebon untuk menyempurnakan ajaran Islam.

Ki Surawana bersama Ki Surawani beserta murid-murid yang lain, kemudian datang ke Cirebon dengan mengendarai burung bangau raksasa untuk berguru ke Sunan Gunung Jati.

"Ki Surawani ke pulau Cangak Indramayu, Ki Surawana ke sini (Desa Bangodua)," jelas Agus, seorang sejarawan yang sering meneliti sejarah Cirebon.

Dari beberapa versi tersebut, Agus dan para peneliti lainnya berpendapat, Ki Surawana merupakan orang utusan Sunan Ampel Denta dari Demak.

BACA JUGA:Hati-Hati! Jalan Mandirancan Kuningan Licin Akibat Ceceran Minyak, Sudah Belasan Motor Terjatuh

"Dari literasi yang kami pelajari, asal Ki Surawana lebih condong dari Demak," ungkapnya dikutip radarcirebon.com.

Adapun kedatangan Ki Surawana ke Cirebon, diperkirakan terjadi pada abad 16 atau sekitar tahun 1500-an.

Ki Surawana yang datang ke wilayah tersebut, kemudian membuka pedukuhan pertamakali yang sekarang diberi nama Bangodua.

"Ki Surawana yang pertama kali membuka pedukuhan Bongodua," jelas Agus.

BACA JUGA:Hari ke-2 Main Sepeda di Malaysia, Tercerai Berai Mulai Km 10, 'Gowes Mempersatukan, Tanjakkan yang Memisahkan

Adapun sejarah penyebutan, nama Bangodua diperkirakan terjadi pada abad 18 atau sejak Belanda menduduki Cirebon.

Dijelaskan lebih lanjut, Bangodua dulunya disebut Cangak, atau sebutan lain untuk nama burung Bangau.

Oleh sebab itu, sekitar abad 18, nama Cangak diubah menjadi sebutan Bangodua, merupakan gabungan dari nama-nama wilayah Cilado, Dukuh, dan Simangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: