Japelidi Launching Modul untuk Panduan Melawan Disinformasi untuk Anak Muda, Jurnalis dan Influencer
Japelidi launching modul panduan melawan disinformasi Module Launching, A Guide to Youth, Influencers, and Journalists Collaborating Againts Disinformation.-Dokumentasi-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) melaksanakan launching modul yang diharapkan dapat menjadi panduan melawan disinformasi.
Kegiatan ini dilaksanakan di Solo, 9, Februari 2024 dan dihadiri perwakilan US Embassy Surabaya secara daring.
Kegiatan dengan tema: 'Module Launching, A Guide to Youth, Influencers, and Journalists Collaborating Againts Disinformation' dihelat secara daring dan offline.
Ketua Program, Dr Ni Made Ras Amanda mengaku, cukup terharu modul ini dapat diluncurkan, setelah perjalanan panjang sejak tahun lalu.
BACA JUGA:Jelang Pemilu, Kapolres Ciko dan Forkompinda Gelar Rakor Penertiban APK
"Saya cukup terharu setelah perjalanan panjang hingga modul yang akan digunakan sudah siap dirilis," kata Ni Made Ras Amanda, dikutip dari sambutan yang disampaikan.
Menurut dia, modul ini sudah pasti berbeda dengan pendahulunya, karena mengembangkan sayap lebih jauh dengan melibatkan banyak pihak yakni influencer hingga jurnalis.
"Ke depan diperlukan kerjasama yang lebih inovatif dan kolaboratif. Perlu kerjasama dari berbagai pihak untuk melawan disinformasi," tuturnya.
Ditambahkan Ni Made Ras Amanda, modul ini diharapkan dapat membantu generasi muda, influencer hingga jurnalis dalam melawan disinformasi.
BACA JUGA:Stefano Beltrame Tak Sabar Ingin Cetak Gol Lagi untuk Persib Bandung
Menurutnya, modul ini lahir dari pekerjaan yang luar biasa, melibatkan 60 teman-teman di Japelidi yang tidak pernah berhadap pamrih lebih. Sebab, ini bagian dari kepedulian terhadap ranah maya.
"Terima kasih kepada US Embassy yang sudah tahun ketiga mendukung dan mendorong program ini," tuturnya.
Setelah agenda launching ini, Japelidi masih ada pelatihan di 8 kota, melibatkan para pemuda, mahasiswa, influencer dan jurnalis.
Koordinator Nasional Japelidi, Novi Kurnia Phd menambahkan, disinformasi adalah tantangan di dunia digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: