Kurang dari 1 Derajat, Hilal Ramadan Belum Terlihat di Indonesia, Begini Penjelasan Kemenag

Kurang dari 1 Derajat, Hilal Ramadan Belum Terlihat di Indonesia, Begini Penjelasan Kemenag

Sidang isbat penentuan awal Ramadan di Kantor Kemenag RI. Foto:-disway.id-Anisha Aprilia

Kurang dari 1 Derajat, Hilal Ramadan Belum Terlihat di Indonesia, Begini Penjelasan Kemenag

RADARCIREBON.COM - Hilal Ramadan 2024 di Indonesia disebut belum terlihat. Hal ini diungkapkan pihak Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Pantauan hilal Ramada 2024 telah dilaksanakan di sejumlah titik di seluruh Indonesia oleh Kemenag RI. Itu dilakukan untuk menentukan awal Ramadhan 1445 H. 

Hasil pantauan disebutkan bahwa, posisi hilal di Indonesia masih terlalu rendah. Di bawah 1 derajat. Dengan demikian Senin besok, 11 Maret 2024 belum masuk 1 Ramadan.

"Tinggi bulan posisi yang menunjukkan posisi hilal itu berada di atas ufuk, di Indonesia masih sangat rendah kurang dari 1 derajat," demikian dijelaskan oleh Cecep Nurwendaya, anggota tim hisab Kemenag, Minggu, 10 Maret 2024.

BACA JUGA:7 Menu Buka Puasa yang Sehat dan Lezat, Wajib Banget Kamu Coba

BACA JUGA:Dibocorkan Bojan Hodak, Pemain Persib Ternyata Sempat Grogi

Dijelaskan oleh Cecep, bahwa Indonesia menganut kesepakatan MABIMS yakni antara Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Singapura. 

Di dalam kesepakatan itu menyebutkan kriteria visibilitas hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

"Berdasar Kriteria MABIMS (3-6,4) tgl 29 Sya'ban 1445 H/10 Maret 2024 M posisi hilal di seluruh wilayah NKRI belum masuk kriteria minimum tinggi hilal 3° dan elongasi 6,4°, sehingga tanggal 1 Ramadan 1445 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Selasa Pon, tanggal 12 Maret 2024 M," jelasnya.

"Di seluruh wilayah NKRI termasuk di kota Sabang Provinsi Aceh belum masuk kriteria Imkan rukyat MABIMS (3-6,4%),” imbuh Cecep.

BACA JUGA:Kapten Persija Ucapkan Selamat ke Persib dan Thomas Doll Bilang Begini

BACA JUGA:10 Tahun Hilang, Malaysia Airlines Jadi Misteri Terbesar di Dunia Penerbangan

“Oleh karenanya hilal menjelang awal Ramadan 1445 H pada harl rukyat ini secara teoritis dapat diprediksi tidak akan terukyat, karena posisinya di bawah kriteria Imkan Rukyat tersebut," jelas Cecep lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: