Pemprov Jabar Berkomitmen Perkuat Pembangunan Infrastruktur Air untuk Penuhi Kebutuhan Dasar Warga
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin dalam talkshow Hari Air Dunia ke-32 "Infrastruktur Air dan Krisis Iklim" di Aula Barat ITB, Kota Bandung, Jumat 22 Maret 2024.-Biro Adpim Jabar-
BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menuturkan bahwa Jabar sedang dihadapkan dengan tantangan dalam penyediaan air bersih.
Kemudian, pengendalian banjir, irigasi pertanian, dan penyediaan air minum yang merata bagi seluruh masyarakat.
Menurutnya, dalam konteks krisis perubahan iklim, tantangan tersebut menjadi lebih rumit.
Hal tersebut disampaikan Bey dalam talkshow Hari Air Dunia ke-32 "Infrastruktur Air dan Krisis Iklim" di Aula Barat ITB, Kota Bandung, Jumat 22 Maret 2024.
BACA JUGA:Beredar Video Dampak Gempa Bumi di Bawean Jawa Timur, BNPB: HOAX!
BACA JUGA:Ngeri! BNPB Mencatat Puluhan Kali Gempa Susulan di Laut Jawa, Terakhir Pukul 19.18 WIB
BACA JUGA:Hadapi Pilkada Kabupaten Cirebon, LSPC Siap Turun Lakukan Survei Cabup dan Cawabup
"Perubahan iklim telah membawa dampak signifikan terhadap siklus hidrologi yang mengakibatkan pola hujan tidak teratur, kekeringan berkepanjangan, dan peningkatan intensitas bencana alam," ucap Bey.
Bey menambahkan, tantangan itu menuntut Pemerintah Provinsi Jabar untuk merancang sistem yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.
Karenanya, Pemda Provinsi Jabar melakukan langkah strategis yaitu memperkuat program pembangunan infrastruktur air.
"Fokusnya pada peningkatan akses air bersih dan sanitasi, normalisasi DAS dan rehabilitasi waduk, serta pengembangan sistem irigasi yang efisien," katanya.
BACA JUGA:Gempa Bumi Guncang Laut Jawa, Begini Kata Pakar Geologi ITS Surabaya
BACA JUGA:Paket Bukber di Patra Hotel Cirebon, Tawarkan Pengalaman Berbeda
BACA JUGA:Gempa Hari Ini, Beredar Video Jalan Terbelah di Bawean
Pemerintah Provinsi juga sudah menggagas program Hansip Cai (Tahan dan Simpan Cadangan Air) dengan membangun banyak sumur resapan.
Tujuannya memperbesar masuknya air ke dalam tanah. Dengan begitu, air akan lebih banyak masuk ke tanah dan sedikit yang mengalir di permukaan.
"Semua program dijalankan dengan melibatkan kolaborasi pentahelix, karena menghadapi krisis, kolaborasi lintas sektoral dan wilayah menjadi kunci.”
“Kami terbuka untuk kerja sama dengan siapapun untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi tantangan," tutur Bey.
BACA JUGA:Indosat gelar beragam Program Penuh Berkah Sepanjang Ramadan
BACA JUGA:Warga Desa Bunder Cirebon Murka, Keluarga Pelaku Pembunuhan Pergi Dikawal Polisi
Bey juga menegaskan, pihaknya akan terus berkomitmen menjaga keberlangsungan sumber daya air dan mengatasi krisis iklim melalui kolaborasi dan inovasi.
"Saya tegaskan Jabar terus berkomitmen membangun infrastruktur air dalam rangka menjaga keberlangsungan sumber daya air dan mengatasi krisis iklim melalui kolaborasi, inovasi.”
“Saya yakin dapat mengatasi tantangan ini dan meninggalkan warisan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang," ucap Bey. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase